Berkat suasana gemerlap kebudayaan Nusantara di Taman Kesnaya Presnya itu terasa seolah Taman Sriwedari diboyong pindah ke Moskow.
Kebudayaan Nusantara
Sebenarnya lagu Maumere diciptakan oleh seorang anak muda Maumere bernama Nyong Franco untuk menggembirakan para pendengarnya. Namun ketika menyaksikan alunan lagu Maumere mengiringi warga Moskow menari bersama ke-kanan-ke-kiri di Taman Krasnaya Presnya, saya tidak mampu menahan air mata berlinang akibat terharu campur bangga.
Rasa haru dan bangga juga menggelora di lubuk sanubari ketika menyaksikan pergelaran Tari Golek, Tari Dewa Ruci, Tari Baris, Tari Lenong, Tari Dayak, Tari Papua, Musik Gamelan oleh warga Moskow, Musik Kolintang oleh Ansambel Pinkan Indonesia, peragaan adibusana Imaji Studio, penyajian kuliner Nusantara, pameran kerajinan dan busana tradisional dari berbagai daerah Nusantara, Paduan Suara Armonia menampilkan medley lagu daerah, Dondong Opo Salak dan Podmoskovnye Vechera (Malam-malam Moskow) dalam Bahasa Rusia sing along bersama warga Moskow menyemarakkan penyelenggaraan Festival Indonesia di Moskow atas prakarsa Duta Besar RI untuk Rusia, Wahid Supriyadi.
Saya bangga menjadi warga Indonesia!
MURIFestival Indonesia di Moscow memperoleh pujian dari Kementerian Luar Negeri Rusia dan pers mancanegara sebagai festival kebudayaan negara sahabat Rusia paling semarak yang pernah diselenggarakan di Moskow.
Pada tanggal 2 sampai dengan 4 Agustus 2019 Taman Kresnaya Prenya seolah berubah menjadi Taman Sriwedari.
Atas prakarsa menyelenggarakan tidak kurang dari empat Festival Indonesia di Moskow, Dubes Wahid Supriyadi memperoleh anugerah MURI.
Saya bangga menjadi warga Indonesia! Merdeka!
Penulis adalah warga Indonesia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: