Hai orang-orang yang berÂiman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhÂnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalaÂhan orang lain dan janganÂlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang suÂdah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik keÂpadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. SeÂsungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. al-Hujurat/49:12).
9. Menonjolkan titik temu dan menghindari tiÂtik perbedaan.
(Hai manusia, sesungguhnya Kami mencipÂtakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. al-Hujurat/49:13).
10. Konsisten dan berjuang untuk mencapai tujuan yang sama.
(Sesungguhnya orang-orang yang beriÂman hanyalah orang-orang yang beriman keÂpada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, merÂeka itulah orang-orang yang benar). (Q.S. al- Hujurat/49:15).
11. Penuh kejujuran dan meyakini Tuhan Maha Menyaksikan seluruh rahasia hamba- Nya.
(Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan). (Q.S. al- Hujurat/49:18).
Kalau 10 prinsip berdemokrasi ini diindahkan maka akan tercipta kesalehan sosial, keadaban publik, dan kesantunan politik di dalam kehiduÂpan bermasyarakat. Jika hal ini betul-betul bisa diwujudkan di dalam negeri kita, maka insya AlÂlah janji Tuhan akan terwujud: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada merÂeka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Q.S. al-A'raf/7:96).
Masyarakat demokratis, sebagaimaÂna pernah terwujud di dalam masyarakat Saba', yang pemimpinya sangat demokraÂtis dan masyarakatnya sangat santun, pada akhirnya mendapatkan keutamaan dari AlÂlah Swt sebagai: Baldatun thayyibah wa Rabbun gafur atau negoro kang lohjinawi, toto tentrem kerto raharjo.
Menjelang pemilihan Presiden yang akan datang, sungguh terbuka kesempatan bangsa ini untuk mendapatkan prestasi itu. Bangsa kita dihuni oleh umat Islam terbesar di dunia, kandidat Presiden dan Wakil Presiden kita seÂmuanya juga warga muslim taat, insya Allah. Keteladanan dan kesantunan politik orang-orang terbaik bangsa kita ini betul-betul diÂtunggu masyarakat kita untuk menorehkan sejarah demokrasi yang berakhlaqul kariÂmah di negeri ini. Kalau ini bisa diwujudkan, maka Indonesia menjadi negara muslim perÂtama yang mampu menyandingkan prinsip demokrasi dan prinsip Islam. Pengalaman ini juga akan merombak mitos yang mengatakan Islam dan demokrasi tidak mungkin bisa hidup satu atap. Mari kita buktikan bahwa kita bisa mewujudkannya, dan insya Allah kita bisa.