Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menteri Amran: Impor Jagung Untuk Lindungi 2,5 Juta Peternak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 30 Januari 2019, 20:38 WIB
Menteri Amran: Impor Jagung Untuk Lindungi 2,5 Juta Peternak
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kebijakan impor jagung sebanyak 100 ribu ton yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi peternak unggas agar tidak gulung tikar.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, pada mulanya pengusaha pakan ternak ayam skala besar enggan mengimpor gandum karena pelemahan nilai tukar rupiah. Padahal, mereka membutuhkan 200 ribu ton gandum untuk dijadikan bahan baku.

"Harga rupiah melemah kurang lebih Rp 15 ribu, nah itu lebih Rp 1.000 (selisihnya). Sehingga mereka menganggap lebih murah kalau mengambil (bahan baku pakan) dari dalam negeri," katanya usai panen jagung di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Rabu (30/1).

Persoalannya, lanjut Amran, para pengusaha pakan ternak malah membeli jagung dari petani dengan sistem ijon. Hal itulah yang menyebabkan kekosangan pasokan bahan baku pakan ternak.

"Terjadi kekosongan, (sementara) ada 2,5 juta peternak kecil harus kita lindungi. Tidak boleh kita biarkan peternak kecil itu, kami mengambil keputusan lakukan segera impor daripada mematikan peternak 2,5 juta," jelasnya.

Menurut Amran, meski melakukan impor, pada tahun lalu produksi jagung mengalami surplus. Pada 2018, Indonesia mengekspor jagung sebanyak 380 ton, sementara yang diimpor saat ini hanya 100 ribu ton.

"Berarti surplus 280 ton ribu. Dan perlu diingat, dulu impor di awal pemerintahan 3,5 juta ton itu kita stop. Satu tahun nilainya Rp 10 triliun, kalau tiga tahun berturut-turut itu Rp 30 triliun, menyelamatkan devisa," paparnya. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA