Langkah ini tidak hanya memastikan kualitas bahan pangan lebih segar dan terjamin, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar secara langsung.
Kebijakan pemanfaatan rantai pasok lokal menjadi salah satu pilar pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan volume produksi harian yang tinggi, setiap SPPG memiliki potensi besar menjadi motor penggerak ekonomi daerah melalui transaksi rutin dengan pelaku usaha lokal.
Menurut Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, praktik di SPPG Sukamantri merupakan bukti nyata bahwa program gizi nasional mampu menciptakan manfaat berlapis, tidak hanya gizi anak, tetapi juga kesejahteraan warga.
“SPPG Sukamantri menunjukkan bagaimana program gizi dapat memberi dampak ekonomi langsung kepada petani dan UMKM. Pembelian bahan pangan dari pelaku usaha lokal membuat perputaran ekonomi di desa meningkat dan kesejahteraan masyarakat ikut terangkat,” ujar Hida di Bogor, Selasa, 9 Desember 2025.
SPPG Sukamantri rutin menyerap pasokan bahan pangan seperti sayuran, telur, ayam, ikan, dan produk olahan rumah tangga dari pelaku usaha di desa dan kecamatan sekitar. Mekanisme ini memperpendek rantai distribusi sehingga risiko kerusakan bahan menurun, kualitas terjaga, dan biaya logistik lebih efisien.
Hida menegaskan bahwa strategi tersebut menjadi salah satu fondasi BGN dalam menciptakan ekosistem pangan yang tangguh dan memberdayakan masyarakat.
“Model ini sedang kami dorong ke seluruh SPPG di Indonesia. Dengan mengutamakan bahan pangan lokal, kita tidak hanya menjaga kualitas makanan, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi daerah,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: