Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WAWANCARA

Letjen TNI Agus Surya Bakti: Massa Aksi Tetap Ingin Bertemu Dengan Pak Menko, Mereka Kenal Baik Pak Wiranto

Sabtu, 27 Oktober 2018, 09:57 WIB
Letjen TNI Agus Surya Bakti: Massa Aksi Tetap Ingin Bertemu Dengan Pak Menko, Mereka Kenal Baik Pak Wiranto
Letjen TNI Agus Surya Bakti/Net
rmol news logo Polemik pembakaran bend­era tauhid oleh anggota Banser (Barisan Ansor Serba Guna) GP Ansor di Garut, Jawa Barat terus berlanjut. Kemarin siang terjadi Aksi Bela Tauhid di sejumlah tempat; di Jakarta dan beberapa daerah lainnya. Aksi ini bisa disebut sebagai aksi lanjutan, di mana aksi telah terjadi sejak Selasa, 23 Oktober 2018 atau se­hari setelah insiden pembakaran di sejumlah daerah.

Salah satu tempat aksi terse­but di depan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Gambir, Jakarta Pusat. Tak lama aksi berlangsung, tujuh orang per­wakilan peserta aksi pun diterima Sekretaris Menteri Koordinator (Sesmenko) Polhukam. Mereka masuk bersama-sama ke kantor Kemenko Polhukam pada 14.10 WIB.

Seusai pertemuan, Sesmenko Polhukam sempat menemui pengunjuk rasa, dan mengatakan akan menyampaikan tuntut­anya kepada Menko Polhukam Wiranto. Massa aksi bela kalimat tauhid pun berangsur mem­bubarkan diri dengan tertib, sejak sekitar pukul 15.40 WIB. Sejumlah massa aksi beranjak pergi meninggalkan area depan Kemenko Polhukam, sambil me­munguti sampah, seperti botol bekas air mineral dan bungkus rokok.

Lantas apa saja yang dibi­carakan peserta aksi tersebut? Apa yang mereka tuntut? Dan apakah ada kesepakatan yang dicapai? Berikut penuturan Sesmenko Polhukam Letjen TNI Agus Surya Bakti usai menerima perwakilan perserta aksi.

Apa saja yang dibicarakan dengan perwakilan perserta aksi tersebut?
Tadi pembicaraannya dengan para perwakilan, ada tujuh orang tokoh pengunjuk rasa, intinya saya menyampaikan pertama terima kasih atas penyampaian aspirasi dari masyarakat kepada Kemenko Polhukam, karena un­juk rasa ini telah dilaksanakan dengan tertib, telah dilaksanakan dengam baik. Terus kemudian mereka menyampaikan ingin bertemu dengan Pak Menko. Lalu saya sampaikan bahwa bapak sedang di Palu, untuk mengurus saudara-saudara kita yang ada di sana. Kalau mereka ingin ber­temu, ada Sesmenko Polhukam yang bisa mewakili. Akhirnya mereka setuju. Tadi mereka ingin perwakilannya 10 orang, tapi karena tempatnya terbatas kami terima tujuh orang. Pertama-tama saya menyampaikan terima kasih tadi. Kemudian yang kedua, saya mohon maaf karena Pak Menko tidak bisa hadir, karena sedang mengurus masa peralihan, dari tanggap darurat ke pemulihan Palu. Itu sudah direncanakan jauh sebelumnya.

Kemudian berikutnya, bahwa saya persilakan kepada mereka untuk memperkenalkan diri, dan menyampaikan aspirasi yang akan saya catat, dan akan saya sampaikan kepada Pak Menko. Akhirnya satu persatu mereka menyampaikan aspirasinya dan saya catat. Saat itu saya didamp­ingi okeh beberapa deputi dan staf ahli Kemenko Polhukam. Setelah mereka menyampaikan aspirasinya saya ucapkan terima kasih, dan mengatakan bahwa aspirasi itu akan saya sampaikan kepada Pak Menko.

Apakah ada kesepakatan yang dicapai dari pertemuan tersebut?
Dalam pertemuan tersebut tidak ada kesepakatan terhadap substansi aspirasi yang disam­paikan. Kesepakatannya hanya semuanya akan saya catat, dan saya sampaikan kepada Pak Menko. Mereka juga menyam­paikan terima kasih karena sudah mau mendengarkan aspirasinya. Tadi suasananya sangat cair ya, bahkan mereka sampai menga­jak untuk foto bersama, maka kami foto bersama. Tapi mereka minta, 'Pak, kalau begitu bapak bicara dulu di depan saudara-saudara mereka Supaya mereka menyakini bahwa mereka sudah diterima dengan baik, dan as­pirasinya sudah disampaikan. Lalu seperti yang teman-teman tadi dilihat, saya kemudian menyampaikan kepada mereka (para pendemo di luar). Tadi alhamdulillah semuanya lancar, dan nanti aspirasi ini semuanya akan saya sampaikan kepada Pak Menko.

Memang tuntutan mereka apa sih?

Saya tidak punya kapasitas dan kewenangan untuk menyam­paikan itu. Karena saya hanya bertugas sebagai penyambung as­pirasi. Jadi akan saya sampaikan ke Pak Menko. Soal itu nanti bisa ditanyakan kepada Pak Menko.

Meski sudah diterima oleh Anda tapi massa aksi tetap ingin ber­temu dengan Menkopolhukam Wiranto. Apa betul?

Ya keinginan mereka demiki­an. Seperti tadi saya sampaikan, keinginan mereka tetap ingin bertemu dengan Pak Wiranto. Karena mereka itu kenal baik dengan Pak Wiranto, dan ber­sama-sama. Jadi saya kira tadi adalah sebuah pertemuan yang sangat baik ya. Penyampaian aspirasinya tertib, mempersenta­sikannya dengan baik-baik, dan mereka menyatakan tetap ingin bertemu dengan Pak Menko. Saya bilang, 'iya nanti saya sampaikan'.

Aspirasinya kami sudah dis­ampaikan. Lalu mereka tetap ingin bertemu dengan Wiranto dalam rangka apa?
Kalau yang mereka minta tadi supaya aspirasinya sampai kepada Pak Menko, makanya mereka tetap mau bertemu den­gan Pak Menko. Kepada saya mereka minta dijamin supaya aspirasi yang disampaikan ini diterima, saya bilang, 'saya tidak bisa menjamin itu'. Sebab saya tidak dalam kapasitas itu. Saya kapasitanya hanya mewakili Pak Menko untuk menerima masyarakat yang menyampaikan aspirasi. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA