Nama sebenarnya, sebagaimana disÂebutkan di dalam kitab-kitab Tafsir, ialah Barrah binti Harits, tetapi namanya diganÂti setelah kawin dengan Nabi. Ia termasuk perempuan terhormat di dalam kabilahÂnya. Ia sesungguhnya seorang janda yang berumur dan ia sebagai perempuan kedua masuk Islam setelah Khadijah. Maimunah masih terkait hubungan keluarga dengan Zainab binti Khuzaimah bin Harits. Ia seÂorang perempuan pertama dimakamkan di Baqi'.
Maimunah memiliki kisah tersendiri tenÂtang perjodohannya dengan Nabi. Di awaÂli ketika Barrah jatuh cinta berat terhadap Nabi Muhammad Saw. Walaupun usianya 36 dan Nabi Muhammad 59 atau 60 tahun tetapi tidak menghalanginya untuk jatuh cinta terhadap seorang tokoh dan sekaligus pahlawan dan Nabi. Akhirnya niatnya kesaÂmpaian oleh kakak kandungnya sendiri dan Nabi pun tidak keberatan memenuhi haraÂpan Barrah. Akhirnya secara resmi Nabi melamar Barrah dan selanjutnya kawin dengan Barrah. Perkawinannya ini diabadiÂkan di dalam Al-Qur'an sebagaimana disÂebutkan di atas.
Perkawinannya tergolong unik kareÂna mungkin satu-satunya isteri Nabi yang pro-aktif untuk mepersuamikan Nabi ialah Maimunah. Proaktifnya seorang peremÂpuan untuk mempersuamikan seorang laÂki-laki tidak terlarang sepanjang melalui proses Syari'ah dan tentunya tidak dengan cara menimbulkan fitnah. Maimunah kawin dengan Rasulullah Saw dan mengantarÂkan karier dan sekaligus perjuangan Nabi bersama dengan istri-istri Nabi lainnya. Ia meninggal dalam usia 81 tahun, jauh sesuÂdah wafatnya Nabi. Ia meminta dikuburkan di dekat Tan'im, sebuah tempat yang penuh kenangan yaitu saat-saat ketika ia memunÂcak cintanya terhadap Nabi.
Maimunah termasuk salah seorang isÂteri Nabi yang cerdas dan aktif mendampÂingi Nabi Muhammad saw. Ia tercatat telah meriwayatkan 64 hadis yang kemudian diriÂwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, Nasai, dan Ibn Majah. Sejumlah sahabat telah mengambil hadis dari padanya, seperti Ibn Abbas, Yazin ibn al-Asham, dan sejumlah tabi'in. Allahu a'lam.