Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ribuan Warga Kalbar Perantauan Silaturahmi Ke Rumah OSO

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 15 September 2018, 23:16 WIB
Ribuan Warga Kalbar Perantauan Silaturahmi Ke Rumah OSO
OSO/Net
rmol news logo Ribuan warga Kalimantan Barat (Kalbar) yang merantau di Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, dan kota lainnya berkumpul di kediaman Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (OSO)pada Sabtu (15/9).

Mereka berkumpul di kediaman putra asli Kalimantan Barat di Kuningan, Jakarta, itu untuk acara 'Seprahan Seperantauan Masyarakat Kalbar'. Dalam kesempatan itu pulal digelar Sosialisasi Empat Pilar MPR.

Sebagai acara yang melibatkan ribuan warga Kalbar, acara itu sangat istimewa. Hadir pula tokoh-tokoh asal daerah itu, seperti Wakil Presiden IX Hamzah Haz, Gubernur Kalbar Sutarmidji, rektor Universitas Tanjungpura, serta bupati, dan walikota di wilayah Kalbar.

Sutarmidji dalam sambutan mengatakan, kalau ada sosialisasi model seperti ini merupakan bentuk kegiatan yang sangat luar biasa. Acara sosialisasi itu disebut selain peserta mendengar materi sosialisasi, juga merupakan bentuk implementasi Empat Pilar.

"Dengan hadir dalam acara ini, mengingatkan kita bahwa Kalbar adalah bagian dari NKRI,” ujarnya.

Sebelumnya dalam sambutan, Hamzah Haz mengatakan sebagai warga bangsa kita harus melaksanakan Pancasila.

"Khususnya sila pertama,” ungkapnya.

Sila Ketuhanan yang Maha Esa ini menurut pria asal Ketapang, Kalbar, itu perlu mendapat perhatian. Ini ditekankan sebab kalau sila pertama tak diamalkan akan membuat moral bangsa ini jatuh.

Apa yang disampaikan Hamzah Haz itu disebut sudah disampaikan dua tahun yang lalu baik kepada Presiden, tokoh ummat Islam maupun  tokoh non-Muslim.

"Kita perlu memperbaiki moral dengan agama. Sebagai ummat mayoritas, diharap ummat Islam bersikap yang baik. Kalau ummat Islam baik, maka baiklah Indonesia,” ucapnya.

Sebagai pembicara dalam sosialisasi, Oesman Sapta dalam pemaparan mengatakan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan  perekat bangsa.

"Ini merupakan pertahanan terakhir bangsa Indonesia,” paparnya.

Hal demikian ditegaskan karena Indonesia mendapat ancaman intervensi bangsa asing. Dirinya mengharap agar semua ingat asal-usul kita.

"Kita harus ingat dari mana asal kita,” ujarnya.

Menurut Oesman Sapta bila semua anak bangsa ingat asal-usul atau daerahnya maka Indonesia akan maju.

"Saya ingin membangun kampung kelahiran saya, Sukadana, Kayong Utara, Kalbar,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam membangun semuanya harus diawali dari daerah.

Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, diakui oleh Oesman Sapta berhasil. Diceritakan, dulu orang-orang Kalbar pergi ke Serawak, Malaysia, dan berfoto di sana. Dalam foto itu terlihat keindahan dan bagusnya kota negeri jiran. Sekarang menurutnya sudah terbalik.

"Orang-orang Serawak sekarang pergi ke Kalimantan Barat dan berfoto keberhasilan pembangunan di perbatasan,” ungkap pria kelahiran Sukadana itu.

Kemajuan yang terjadi menurut Oesman Sapta karena masyarakat Kalbar selain terbuka juga sangat menjunjung sikap kekeluargaan.

"Warga Kalbar tak pernah membedabedakan. Ini sesuai dengan nilai-nilai Empat Pilar," tambahnya.

Menurut Oesman Sapta, sosialisasi dalam bentuk seperti itu akan menjadi rutinitas tahunan.

"Kita sudah lama melakukan hal yang demikian," katanya.

Acara yang meriah itu disebut oleh OSO itu tak sekadar kumpul-kumpul.

"Di sini kita menggalang dana untuk korban gempa Lombok dan terkumpul Rp 676 juta. Nanti akan diserahkan oleh bapak gubernur," tambahnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA