"Tadi malam Pak Kiai (dari NU) ngobrol banyak sama aku soal dendam lamanya kepada mafia pangan, sama kita juga punya dendam lama," kata Amran di Desa Pekon Srikaton, Adiluwih, Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9).
Menurut Amran, memberantas mafia pangan sudah diembannya sejak lama walaupun tantangannya besar. Dia yakin dukungan dari masyarakat akan mengalir kepada dirinya dalam mengemban misi tersebut.
"Dulu aku pernah berdoa, kalau aku jadi pemimpin pasti pro umat. Tidak aku beri ruang untuk mafia pangan yang menyakiti rakyat kecil," ungkapnya.
Amran menyadari, para mafia juga dilindungi oleh tokoh-tokoh besar di negeri ini. Namun karena misi untuk rakyat lebih penting, pria asal Sulawesi Selatan ini tak gentar sedikit pun.
"Alhamdulillah MUI, NU, Muhammadiyah semuanya support terhadap langkah kita memberantas mafia," ungkapnya.
Menurut dia, mafia pangan telah menyakiti rakyat kecil. Petani selalu menjadi korban dari perbuatannya.
"Mereka untung ratusan miliar di sektor pangan hanya dengan kertas," tandasnya.
[lov]
BERITA TERKAIT: