Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan Indonesia impor jagung 3,5 juta ton, tapi dengan digenjot program jagungisasi, impor 2016 turun 62 persen dan 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak.
"Di tahun 2018 ini, Indonesia sudah ekspor jagung ratusan ribu ton, tapi tidak pernah ada pemberitaannya. Tapi kalau impor itu selama sebulan diberitakan terus," ungkap Amran di Desa Pekon Srikaton, Adiluwih, Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9).
Dia heran dengan kondisi bangsa saat ini di mana keburukan atau kegagalan terus diberitakan sementara keberhasilan atau prestasi tidak pernah.
"Kalau pun ada pemberitaan, paling cuma kecil di halaman belakang. Mau dibawa ke mana negara kita kalau begini," sesalnya.
Ditambahkan Amran, jika tidak ada Program Upaya Khusus, Indonesia akan impor 4 sampai 5 juta ton. Baru-baru ini, keberhasilan jagung kita diapresiasi Presiden Namibia, Hage Gottfried Geingob.
"Indonesia kini mampu swasembada pangan dan mengekspor jagung dengan sistem pengairan di area persawahan yang baik tanpa terpengaruh musim," pungkasnya.
[lov]
BERITA TERKAIT: