BSSN nantinya akan bekerja bersama-sama dengan lembaga-lembaga pengelola siber di beberapa kementerian dan lemÂbaga negara lainnya, misalnya di Kementerian Pertahanan BSSN menggandeng unit cyber deÂfense, unit cyber crime di Polri, Badan Intelijen Negara ada cyÂber intelligent, di Kementerian Luar Negeri ada cyber diploÂmacy, Kementerian Komunikasi dan Informatika ada cyber information, cyber economy di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan lemÂbaga-lembaga lainnya. Tugas-tugas itu tentunya diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 133 Tahun 2017 Tentang pembentuÂkan BSSN. Berikut penuturan Sekretaris Utama (sestama) BSSN, Syahrul Mubarok:
Apa saja tugas besar BSSN dalam waktu dekat ini?
Memang tugas yang sudah di depan mata dan memang tugas yang paling penting adalah menghadapi pilkada yang suÂdah lewat beberapa pekan lalu, Alhamdulillah berjalan lancar tidak hal yang berartilah dari sisi gangguan keamanan siber. Termasuk nanti Pilpres 2019, terus Asian Games yang sebentar lagi kita selenggarakan dan IMF World Bank di Bali.
Langkah apa saja yang diÂlakukan BSSN dalam menÂgantisipasi gangguan siber pada gelaran acara-acara tersebut? Kami sesuai dengan fungsi BSSN antara lain melakukan identifikasi terhadap kerenÂtanan, tentunya di bidang siber termasuk di even-even yang tadi kita lakukan dengan bekerÂjasama dengan unit siber yang ada di kementerian/lembaga. Tentunya dari hasil indentifikasi dan deteksi dini yang dilakukan BSSN, kita lakukan hardening di deputi proteksi.
Mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu yang berarti. Namun kalau terjadi sesuatu yang mengÂganggu, mungkin tidak ada, tetapi kita punya satu deputi penanggulangan dan pemulihan. Jadi semua unsur dari proses-prosesnya keamanan siber itu sudah siap.
Berarti nanti BSSN akan bekerjasama dengan unit siber yang ada di kementerian dan lembaga? Dari Perpres itu sendiri dikaÂtakan, bahwa memanfaatkan, mengembangkan dan mengÂkonsolidasikan. Itu dasar huÂkum bagi BSSN untuk meÂnyatukan sektor-sektor siber yang telah kami sebut itu untuk bekerja bersama-sama. Tidak ada keamanan siber itu bekerja sama. Konsepnya secara operasional itu kan kita punya namanya nanti National Cyber Security Operation Center. Di mana national cyber security operation center di sektor-sektor tadi itu harus sudah ada, sudah kuat. Nanti secara nasional BSSN yang akan berada di layer terakhir sebagai yang akan memÂperkuatnya.
Anda mengatakan Asian Games menjadi even terdekat yang akan diawasi BSSN daÂlam sektor keamanan sibernya. Sebenarnya apa saja ancaman pada Asian Games? Kalau yang nyata adalah unÂtuk di Asian Games kalau kita belajar dari even internasional sudah dijalankan dengan sistem elektronik, ticketing dan seÂbagainya. BSSN bekerjasama dengan Inasgoc, waktu itu semÂpat rapat dengan pengarah dari Asian Games bapak Wapres dan sudah ditentukan langkah-langkah dan peran BSSN dalam menjaga keamanan di Asian Games, terutama keamanan di sektor siber.
Kalau keamanan selain di even seperti apa? Di semua sektor ya. Karena kan BSSN harus menjaga keamanan siber di pemerintah, ekonomi digital dan juga publik.
Untuk roadmap BSSN sendiri nantinya seperti apa? Untuk road map, ada beberapa hal yang sedang kita siapkan. Antara lain strategi keamanan siber nasional. Ini sedang kita godok, karena banyak masukan-masuÂkan yang semuanya sangat berÂmanfaat yang nantinya kita buat strategi yang mampu mengatasi permasalahan-permasalahan di keamanan siber. ***
BERITA TERKAIT: