Berikut ini penuturkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto baru-baru ini.
Ada pihak memandang keterpilihan Indonesia menÂjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB bukan hal istimewa karÂena sudah empat kali terpilih. Bagaimana tanggapan Anda?
Kita harus bersyukur karena Indonesia telah mendapat keperÂcayaan dari dunia Internasional. Ini sebuah prestasi besar karena untuk menjadi Anggota DK PBB kan tidak mudah, membutuhÂkan perjuangan yang sangat luar biasa untuk meyakinkan negara-negara lain untuk memiÂlih Indonesia sebagai salah satu Anggota Tidak Tetap DK PBB.
Seberapa sulit prosesnya menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB? Prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Ini buah politik dan diplomasi luar negeri yang panjang dan memerlukan dan sinergis antara Menteri Luar Negeri beserta jajarannya, para Duta Besar Indonesia, di seluruh dunia. Juga termasuk pejabat kementerian yang melakukan kunjungan ke negara-negara sahabat. Mereka semua selalu menyampaikan misi tersebut secara konsisten dan elegan.
Bagaimana dengan peran Kemenkopolhukam? Kemenkopolhukam juga melakukan diplomasi dalam setiap kunjungan bilateral dan multilateral seperti ke India, Rusia, Myanmar, dan beberapa negara di Kepulauan Pasifik. Kami secara persuasif dan eleganselalu menyampaikan misi politik luar negeri agar Indonesia dapat menjadi menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB. Alhamdulillah kerja keras seluruh anggota Kabinet yang dimotori oleh Kementerian Luar Negeri akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan.
Apakah jabatan itu strategis untuk mendorong perdamaian dunia? Kami tentu berharap Indonesia bisa berperan lebih untuk memberikan solusi terhadap berbagai konflik di dunia. Dan, sebelum menjadi Anggota tidak tetap DK PBB, kita selama ini sudah menunjukkan sikap seÂcara konsisten dan bersungguh-sungguh ikut menjaga ketertiban dunia.
Kebijakan Presiden Joko Widodo selalu membuat kebijakan yang menempatkan Indonesia sebagai negara penengah, memÂbuat Indonesia mendapatkan kepercayaan dari dunia interÂnasional.
Konflik apa yang sudah dan sedang ditangani Indonesia? Konflik di Afganistan. Indonesia diminta mendamaikan konflik di sana. Menyelesaikan konflik di negara itu tidak muÂdah karena sudah berlangsung lama, 40 tahun. Tapi sejauh ini, Alhamdulillah, pihak-pihak yang berkonflik sangatlah positif terhadap kehadiran Indonesia.
Dan, sampai saat ini proses perdamaian sedang berproses. Selain itu, kami juga terlibat akÂtif dalam kegiatan kemanusiaan di Rakhine State yang sifatnya berkelanjutan, inklusif dan daÂpat memberikan pemberdayaan kepada masyarakat setempat.
Bagaimana dengan banÂyaknya harapan masyarakat terhadap terpilihnya Indonesia menjadi DK tidak tetap PBB? Pemerintah akan menjalankan amanah sesuai dengan amanah yang diatur dalam kontitusi kita. Saya harapkan semua komponen masyarakat harus bersatu padu memberikan duÂkungan kepada pemerintah dalam rangka menjaga amanah dan kepercayaan yang diberiÂkan dunia internasional kepada Indonesia. ***
BERITA TERKAIT: