Syirik merupakan perbuatan yang amat terÂcela dan dibenci Allah swt. Semua dosa bisa diÂampuni Tuhan kecuali dosa syirik. Karena itu, kita perlu waspada terhadap perbuatan syirik ini karena seringkali dilakukan orang tanpa dia sadari kalau itu perbuatan syirik. Al-Qur’an juga melarang menolong seseorang mendoakan orang-orang musyrik, sungguhpun itu keluarÂga dekatnya, sebagaimana firman-Nya: "Tidak selayaknya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampunan bagi kaum musyrikin, meskipun mereka itu kerabat dekat." (QS. At Taubah/9:113).
Islam sangat tegas melarang kemusyrikan, sebagaimana ditegaskan dalam ayat: "Dan beribadahlah kalian kepada Allah dan jangan menyekutukan sesuatupun dengan-Nya." (QS. An Nisaa'/4:36). "Dan mereka tidak diperintahÂkan kecuali untuk beribadah kepada Allah seÂraya memurnikan seluruh dien (ketundukan) hanya kepada-Nya, lagi mereka itu hanif" (QS. Al Bayyinah/98:5). Banyak lagi ayat dan hadis-hadis mencela dan melarang kemusyrikan.
Perbuatan syirik tidak hanya berdampak negatif bagi para pelakunya dengan ancaman keabadian api neraka, tetapi syirik juga daÂpat menyesatkan kehidupan dunia kita. Bisa dibayangkan, satu saja Tuhan yang wajib disÂembah terkadang menuntut waktu, dan energy sangat besar apalagi kalau lebih dari satu TuÂhan yang harus disembah. Larangan musyrik secara tegas dari Allah Swt bukan Ia egois tetapi juga akan sangat menyulitkan kehidupan manusia. Memberikan loyalitas ganda tidak mudah, apalagi loyalitas itu secara penuh harus diberikan kepada para objek sesembahan.
Perbuatan syirik sering dikategorikan dengan syirik besar dan syirik kecil. Syirik besar ialah menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu obÂjek sesembahan, seperti berhala, pohon tua, gunung, atau laut. Pada satu sisi ia harus meÂnyembah kepada Allah Swt tetapi pada sisi lain ia harus memberikan sesajen dan loyalitas keÂpada objek sembahan lain. Pasti itu akan meÂnyedot waktu, energy, dan biaya, akhirnya manusia akan over loaded, kelebihan beban. Syirik kecil dapat terjadi berupa adanya keyaÂkinan dapat memberikan pengaruh besar atau kecil, terhadap dirinya atau keluarganya. MisalÂnya seseorang memelihara badik, permata, dan benda-benda yang diyakini bertuah, yang dapat memberikan keuntungan dan menolak bala.
Syirik kecil juga dapat terjadi manakala sesÂeorang terlalu mengkultuskan seseorang atau kuburan leluhur, wali, syekh, atau tokoh lainÂnya. Manakala seseorang terlalu kuat memÂberikan perhatian dan meyakini arwah leluhur itu bisa memberikan efek langsung di dalam kehidupannya, maka mungkin bukan hanya syirik kecil tetapi boleh jadi syirik besar terjaÂdi di situ. Sama juga dengan memuja jabatan atau pejabat tertentu, atau menghormati habib atau kiyai secara berlebihan juga sama dengan mengkultuskan jabatan dan atau orang, padaÂhal Tidak ada Tuhan selain Allah dan tidak ada Yang maha Kuasa selain hanya Allah Swt. AlÂlahu a'lam.