Teori ini cenderung diperkuat oleh Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, Buya Hamka, dan sejumlah manuskrip yang ditemukan di Iran yang dulu merupakan pusat kerajaan Persia di masa lampau. Teori ini juga didukung oleh beberapa bukti antara lain, pada abad ke-7 Masehi, Pantai Timur Sumatera sudah terdapat perkampungan IsÂlam khas dinasti Ummayyah, Arab. KemudiÂan mazhab paling umum dianut di kawasan Samudera Pasai ialah Mazhab Syafi’i, sama dengan mazhab yang secara umum dianut di pesisir pantai Arab dan Mesir saat itu. BahÂwa sekarang Saudi Arabia dominan bermaÂzhab Wahabi itu sejarah baru bagi negeri itu, baru sekitar 200 tahun yang lalu. SebelumÂnya banyak bukti sejarah menujukkan Hijaz dan sekitarnya pada abad ke-7 Hijriyah domÂinan Mazhab Syafi’i. Kitab-kitab Fikih yang pernah lahir dari ulama di abad ini membela dan memberikan dukungan pendapat maÂzhab Syafi’i. Yang paling mudah dilacak ialah penggunaan istilah Al-Malik untuk para raja atau penguasa saat itu. Istilah ini juga diguÂnakan di Samudera Pasai.
Sesungguhnya secara sosiologis di antara semua teori inilah yang paling mendekati keÂnyataan. Karena kalau dikatakan abad ke-13 sebagaimana teori yang akan dijelaskan kemudian, berarti sama dengan datangnya agama Kristen. Padahal yang kelihatannya berakar dan menjadi agama mayoritas di Indonesia adalah Islam, bukannya agama Kristen yang juga dianut pemerintah koloÂnial yang pernah menguasai Indonesia sekiÂtar 250 tahun lamanya. Banyak bukti sejarah kontemporer menyebutkan kehadiran penÂjajah Spanyol dan Belanda mempunyai misi yang sama untuk mengkristenkan Nusantara atau paling tidah melemahkan kekuatan InÂdonesia, baik secara kuantitaif maupun seÂcara kualitatif. Disertasi Prof. Aqib Suminto yang disusun di Belanda sangat gamblang menjelaskan hal ini.
Hingga kini, teori Arab dianggap sebagai teori yang paling kuat. Hanya saja dilihat dari teori ilmu sejarah masih dianggap belum cuÂkup bukti yang kuat untuk mendukungnya, mengingat masih terbatasnya bukti-bukti forÂmal yang dapat ditemukan. Mungkin pada satu saat, satu persatu bukti yang menguatÂkan akan muncul.
Allahu a'lam.