Partai pengusung Syaifulah Yusuf-Azwar Anas pun kalang kabut. Pasalnya, waktu pendafÂtaran sudah sangat dekat. Nama Walikota Surabaya Tri Risma Harini sempat dimunculkan, guna membuat Gubernur Jawa Timur itu bisa ikut bersaing. Berikut penuturan Gus Ipul terkait masalah itu.
Pembicaraan dengan Cak Imin apa aja Gus? Cuma diskusi, diskusi kecil aja. Nanti kesini lagi. Ini mau ada perlu sebentar.
Ada pembahasan soal cawagub pengganti?
Enggak ada, enggak ada. Cuma diskusi-diskusi kecil aja kok.
Kalau tanggapan Gus Ipul terkait isu bagaimana? Pertama itu adalah kabar yang menentukan dan tidak terduga. Kedua, tentu ini ada imbasnya terhadap saya, jadi waktu yang ada ini akan kami manfaatkan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengaÂtasi masalahnya.
Kami akan berdiskusi denÂgan PKB, dengan PDIP sambil menunggu hasil pendalaman terhadap isu-isu yang berkemÂbang ini. Nanti jadinya seperti apa, kita tunggu keputusan PDIP, dan setelah itu kemudian kami sama-sama akan mendiskusikan bagaimana seandainya harus mancari cawagub yang baru. Kami harus lakukan pengkajian dulu, kira-kira sejalan enggak dengan rencana yang selama ini sudah kami siapkan.
Sebelum foto gambar syur itu beredar apakah sempat ada pembicaraan khusus Dengan Anas terkait keinginannya mau mundur dari pencalonan enggak sih? Ya secara khusus belum, deÂtailnya juga saya tidak tahu. Tapi beliau kirim pesan kepada saya, katanya ingin menyampaikan apa yang dipikirkan. Tapi saya belum sempat ketemu secara langsung. Jadi soal mundur alasannya apa, tentu yang palÂing bisa menjelaskan itu adalah Mas Anas sendiri. Saya terus terang dalam kaitan ini tidak bisa menyampaikan komentar apa pun.
Apakah mungkin ada inÂtrik politik sehingga muncul masalah ini? Ya bisa jadi. Saya yang jelas apa pun agenda di balik ini, ya itu berimbas kepada kami yang akan mendaftar beberapa hari ke depan ini. Saya pahami ini sebaÂgai proses politik yang semestiÂnya tidak terjadi, tapi rupanya takdirnya seperti ini. Saya ingat pesan para ulama dan para kiai, agar kami tidak perlu suudzon, kami harus terima dengan ikhlas, tawakkal, dan tetap optimis dengan langkah-langkah yang sudah diambil selama ini. Jadi saya tidak mau berspekulasi, apakah ada sesuatu yang terjadi di baliknya.
Apakah masalah ini sampai mempengaruhi hubungan dengan PDIP dan partai penÂgusung lainnya? Enggak. Hubungan kami seÂcara informal terus berjalan, komunikasi termasuk dengan PKB juga jalan. Nanti tentu seÂcara formal akan dibuka.
Sekarang apakah sudah ada calon pengganti Anas? Saya belum berani berspekuÂlasi, terus terang saya belum berani spekulasi. Waktu pendafÂtaran tinggal 2-3 hari lagi. Jadi saya akan tunggu saja siapa nanti yang akan menjadi calon pengÂgantinya. Apabila misalnya betul Mas Anas jadi diganti, yang jelas pengganti harus bisa diterima oleh semua pihak, termasuk pihak yang selama ini bersama-sama kami.
Apakah anda juga akan menemui Ketum PDIP guna membahas masalah ini? Ya nanti kita lihat bagaimana-bagaimananya. Sekarang saya ke sini dulu (PKB-red), mau peretemuan dulu di sini.
Apakah sudah ada kriteria untuk penggantinya? Kami memang dalam situasi yang seperti ini, tapi masih ada waktu. Jadi semoga bisa dalam kandidat yang ideal.
Kalau Risma bagaimana? Saya tegaskan lagi, kami belum berani spekulasi. Yang pasti kami akan senang dan gembira kalau kemudian muncul cawagub yang punya elektabiliÂtas, popularitas, bisa bersinergi saling memperkuat.
Tapi bukankah Anda serÂing berkomunikasi dengan Risma? Tidak, belum ada komunikasi terkait hal ini sampai sekarang. Saya kira dalam situasi seperti ini harus siap dipasangkan denÂgan siapa pun, termasuk yang tadi dimaksud ya.
Jadi kami senang sekali kaÂlau ada cawagub yang saling melengkapi. Ini keadaan sudah mepet sekali.
Kira-kira Anas masih mungÂkin enggak sih jadi cawagub Anda? Ya kita lihat nanti saja. Ini kan belum ada keputusan dari partai. Nanti kita lihat bagaimana perkembangannya. Pokoknya secepatnya kami proses, dan kami ambil keputusan siapa yang akan jadi penggantinya.
Apakah Anda merasa terÂtekan dengan munculnya masalah ini? Saya bilang, saya tidak bisa banyak berpendapat. Yang pasti saya, kami, terkena imbas dari isu ini. Tetapi saya pribadi tetap optimis. ***