Yatim Piatu
Yang secara protokoler tidak lazim adalah para anak yatim piatu diberi tempat duduk di barisan terdepan, sebaris dengan para menteri dan ketua lembaga tinggi negara. Saat acara berlangsung, para anak yatim piatu itu mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tertib meski kerap kali mereka melirik ke arah Presiden Jokowi yang duduk berdekatan dengan mereka. Seusai acara, Presiden Jokowi menghampiri satu per satu anak-anak yatim yang hadir untuk bersalaman serta memberikan mereka bingkisan berisi sejumlah buku tulis. Saya tidak hadir pada peristiwa tersebut maka tidak tahu mengenai berita tersebut hoax atau bukan. Apabila ternyata hoax maka Anda tidak perlu melanjutkan membaca naskah ini. Sementara saya ingin melanjutkan naskah ini dengan asumsi berita tersebut bukan hoax.
Pencitraan
Di suasana serba sinis panggung politik masa kini di mana selalu ada saja pihak-pihak tertentu tidak berkenan Presiden Jokowi melakukan apa pun secara benar, wajar apabla peristiwa pelanggaran protokoler dengan menyetarakan anak-anak yatim piatu dengan para pejabat tinggi negara dianggap sekedar suatu pencitraan belaka. Namun saya pribadi yang memang naif ini tidak malu mengakui bahwa rasa terharu menyelinap di lubuk sanubari saya. Saya memang naif dan kebetulan juga seorang yatim piatu akibat kedua orangtua tercinta saya sudah meninggal dunia namun saya kebetulan tidak pada posisi ekonomi dan sosial yang mengharuskan saya hidup di asrama yatim piatu. Meski demikian saya masih memiliki sedikit "Mitgefuehl" alias kemampuan untuk ikut merasakan bagaimana perasaan seorang anak yatim piatu yang tinggal di asrama yatim piatu diberi kesempatan duduk bersama para duta besar, menteri, ketua lembaga tertinggi negara dan presiden di istana kepresidenan untuk bersama merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Positif
Maka silakan anggap berita tersebut sekadar sebuah bentuk berita pencitraan bagi Presiden Jokowi, namun bagi saya pribadi pencitraan tersebut positif terutama bagi para anak yatim piatu yang kebetulan beruntung memperoleh kesempatan berjumpa dengan presiden. Mengingat ketulusan kepedulian Nabi Muhammad SAW terhadap para anak yatim piatu, maka dapat diyakini bahwa Nabi Muhammad saw pasti tersenyum bahagia melihat bahwa pada perayaan Maulid Nabi Muhammad saw Tahun 1439 H di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, malam hari Kamis 30 November 2017, puluhan anak yatim piatu dari Kota Bogor memperoleh kesempatan untuk berjumpa dan bersalaman dengan Presiden Jokowi serta memperoleh hadiah kenang-kenangan tak terlupakan berupa bingkisan berisi buku tulis.
[***] (Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan)
BERITA TERKAIT: