Wayang Golek Sarana Efektif Sosialisasi Empat Pilar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Sabtu, 18 November 2017, 12:10 WIB
Wayang Golek Sarana Efektif Sosialisasi Empat Pilar
Foto/Humas MPR
rmol news logo . MPR menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar dengan menggelar pertunjukan wayang golek yang dibawakan dalang Ki Ujang Mukhtar AS dalam lakon Perebutan Tahta di Astina, di Lapangan Badak Putih, Jalan Brigjen Darsono, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat malam (17/11).

Acara ini dihadiri dua Anggota MPR, Anton S. Suratto dan Dede Yusuf dari Fraksi Demokrat, juga Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara, Kepala Biro Administrasi dan Pengawasan Sekretariat Jendral MPR, Suryani, Kepala Bagian Pengawasan Sekretariat Jenderal MPR Rharas Esthining Palupi dan Camat Cariu Didin Wahidin.

Anton yang kerap disapa Kang Anton mengatakan, kesenian daerah seperti wayang golek ini menjadi seni budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Pagelaran wayang golek menjadi bagian dari Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang didalamnya memuat Pancasila sebagai dasar ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Sedangkan menurut Suryani, MPR menyenggarakan pagelaran seni budaya sebagai penerapan dari nilai-nilai luhur bangsa.

"Pemanfaatan seni budaya sebagai media dalam Sosialisasi Empat Pilar karena kesenian dinilai sebagai sarana efektif dan penting dalam kehidupan masyarakat kota dan desa," kata Suryani.

Lebih lanjut Suryani menjelaskan, wayang golek memiliki banyak peminat fanatik sehingga pesan-pesan sosial bisa disisipkan dalam lakon yang ditampilkan.

"Apresiasi disampaikan dalam bentuk konkrit. Tahun ini, untuk pertama kalinya wayang golek ditampilkan di Kecamatan Cariu, kerjasama antara Sekjen MPR RI dan pemerintah Kabupaten Bogor," kata Suryani dalam rilis Humas MPR.

Dede Yusuf dan Anton di pertengahan pertunjukan naik ke panggung untuk melakukan dialog dengan dalang yang membawakan karakter tokoh populer Cepot tentang Empat Pilar dalam bahasa Sunda.

"Sebagai anggota MPR, saya ingin menjelaskan bagaimana Indonesia memiliki luas wilayah besar, memiliki jumlah penduduk terbesar keempat, multikultural dan satu bahasa bisa bersatu," katanya.

Anton menambahkan, pilar merupakan landasan kebangsaan RI yang digagas oleh almarhum Taufik Kiemas dimana terdapat empat pilar di dalamnya.

Wayang golek merupakan ciri khas kesenian Jawa Barat sebagai seni pertunjukan rakyat dan memiliki fungsi dan kebutuhan spiritual maupun material. Selain dipagelarkan di acara perayaan, hajatan maupun pernikahan biasanya pagelaran wayang golek akan ditampikan sebagai sarana hiburan rakyat dan juga menjadi sarana untuk sosialisasi empat pilar MPR. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA