Hampir setiap desa dari 16 desa Kecamatan Limbangan, misalnya, memiliki grup Kuda Lumping. Bahkan satu desa, seperti Desa Kedung Boto, terdapat lima grup Kuda Lumping.
MPR RI sangat apresiasi terhadap kesenian tradisional yang berkembang di daerah-daerah di Indonesia. Caranya dengan memilih pagelaran seni budaya sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar MPR, selain dengan metode Focus Group Diacussion (FGD), lomba cerdas cermat (LCC), Kemah Empat Pilar dan sebagainya.
MPR menggelar sosialisasi empat pilar dengan metode pagelaran seni budaya berlangsung di Lapangan Desa Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (4/11).
"Inilah untuk pertama kalinya MPR menyelenggarakan pagelaran Kuda Lumping dari sekian banyak pagelaran seni budaya yang telah diselenggarakan," kata Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah selaku ketua penyelenggara Pagelaran Kuda Lumping di Desa Limbangan, dalam keterangan tertulis Humas MPR sesaat lalu.
Acara sosialisasi empat pilar yang dikemas dalam bentuk seni budaya ini, kata Siti Fauziah lebih lanjut, juga bertujuan untuk melestarikan seni budaya daerah sebagai salah identitas Indonesia, khususnya kepada anak-anak muda.
Pagelaran Kuda Limping di Desa Limbangan ini dibuka oleh Anggota MPR RI dari Fraksi Nasdem, Fadholi, atas nama pimpinan MPR. Disaksikan oleh Bupati Kendal yang diwakili oleh staf ahli bidang SDM Astuti Watiningrum; Siti Fauziah sendiri; Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan dan Layanan Informasi MPR Muhamad Jaya; Kepala Bagian Pengawasan MPR Rharas Esthining Palupi; serta para kepala desa dari tiga kecamatan di Siboli, para ketua kelompok tani di Siboli, dan ratusan masyarakat setempat.
Fadholi yang juga pimpinan Badan Anggaran (Banggar) MPR dalam sambutannya menyatakan, diselenggarakannya pagelaran Kuda Lumping ini dengan maksud agar ketenteraman terjaga, khususnya di Kecamatan Singorojo, Boja dan Limbangan.
"Kita harus senantiasa menjaga kerukunan. Sebagaimana filosofi yang terkandung dalam kesenian Kuda Lumping, antara lain menjaga kekompakan, sinkronisasi antata penari dan musik. Dengan harapan kita terus menjaga kekompakan dan menjaga NKRI dalam mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika," kata Fadholi.
Pagelaran Kuda Lumpinh di Desa Limbangan ini menampilkan empat grup dari dua kecamatan. Keempat grup itu adalah: Krido Mudho dari Desa Purwogonso Boja, Turonggo Wahyu Budoyo dari Desa Deles, Turonggo Mudho dari desa Semanding, dan Grup Rampak Condro Budoyo dari Desa Tambalsari.
Pagelaran yang dimulai sejak pagi hari dan berlangsung hingga sore ini berlangsung di tengah rintikan hujan.
[rus]
BERITA TERKAIT: