Pancasila & Nasionalisme Indonesia (77)

Mendalami 'Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab': Menjauhi Kekerasan

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Jumat, 20 Oktober 2017, 08:41 WIB
Mendalami 'Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab': Menjauhi Kekerasan
Nasaruddin Umar/Net
ATAS nama apapun, untuk siapapun, dan kepada sia­papun, kekerasan tidak ada tempatnya di dalam Pan­casila. Sila kedua, Kemanu­siaan yang adil dan beradab mempertegas pernyataan ini. Di sinilah perjumpaan antara agama dan Pancasi­la, sama-sama menghindari kekerasan. Dalam Islam sendiri tidak perlu di­ragukan, sangat tegas menentang kekerasan. Al-Qur'an menegaskan: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). (Q.S. al- Baqarah/2:256).

Al-Qur'an memang memiliki konsep jihad yang sering disalahpahami sekelompok orang, seolah-olah jihad menolerir tindakan kekeras­an. Dalam Islam, hakekat jihad bertujuan un­tuk menghidupkan orang dan mengangkat martabat kemanusiaan. Ide dasar jihad bukan untuk mematikan orang. Allah Swt dengan te­gas melarang melakukan tindakan pembunu­han kepada orang yang tak berdosa: Dan jan­ganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara lalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui ba­tas dalam membunuh. Sesungguhnya ia ada­lah orang yang mendapat pertolongan. (Q.S. al-Isra'/17:13).

Jihad sesungguhnya untuk mewujudkan ke­damaian makrokosmos (alam raya) dan mik­rokosmos (manusia). Keseimbangan antara alam dan manusia serta makhluk hidup lainnya hanya bisa diwujudkan jika sesama umat ma­nusia saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Persaudaraan antarsesama salah­satu hal yang diobsesikan di dalam Al-Qur'an, sebagaimana ditegaskan: Innamal mu'minuna ikhwah (Sesungguhnya orang-orang yang memiliki keimanan (kepada Tuhan) adalah ber­saudara karena itu damaikanlah antara ked­ua saudaramu (jika terjadi konflik). (Q.S. al- Hujurat/49:10). Jika seorang sudah beriman kepada Tuhan, seperti apapun keimanannya, harus diperlakukan secara terhormat. Allah Swt juga menyatakan: Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman. (Q.S. al- Syu'ara/26:114).

Allah Swt menegaskan agar sesama manusia saling memuliakan menyerukan kepada semua umat manusia untuk saling memuliakan satu sama lain: Walaqad karramna Bani Adam (Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. (Q.S. Al-Isra'/17:70). Siapapun yang merasa anak cucu Adam tanpa membedakan jenis kelamin, etnik, agama, dan kepercayaan­nya, wajib menghormati satu sama lain. Kita wajib memuliakan umat manusia sebagaimana Sang Penciptanya memuliakannya. Bukan han­ya kepada orang lain, tetapi terhadap diri send­iri pun Allah Swt melarang untuk mencelakakan diri, sebagaimana ditegaskan: Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam ke­binasaan, dan berbuat baiklah, karena sesung­guhnya Allah menyukai orang-orang yang ber­buat baik. (Q.S. al-Baqarah/2:195).

Dengan demikian, antara Islam dan Pancasi­la memiliki pandangan yang sama di dalam me­mandang tindakan kekerasan. Di sinilah bukti bahwa Pancasila ideologi Pancasila sejalan dengan idealisme Islam, dan sesungguhnya juga dengan agama-agama lain. Misi agama untuk menghadirkan kedamaian dan kesela­matan dunia-akhirat. 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA