Demikian disampaikan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid saat memberikan sambutan pada acara Tarhib Ramadhan (menyambut Ramadhan) 1438 H/2017 M dan peluncuran buku biografi Ketua Dewan Syariat Pusat DPP PKS yang juga Anggota DPR RI KH. Dr. Surahman Hidayat MA, di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (13/5).
Ikut hadir pada acara tersebut Bupati Ciamis Iing Syam Arifin, Surahman sendiri, Sekjen DPP PKS Mustafa Kamal, Ketua DPD PKS Ciamis Dede Herli, serta kader dan simpatisan PKS se Jawa Barat.
Karena itu Hidayat mengapresiasi peluncuran buku biografi Surahman. Dengan begitu diharapkan, perjuangan dan jalan sukses Surahman Hidayat yang sudah ditempuh selama ini bisa dipelajari dan menjadi contoh bagi semua orang.
Bagi Hidayat, Surahman merupakan salah satu kader senior dan deklarator PKS yang patut dicontoh. Pada sosok Surahman bisa ditemukan, bahwa PKS merupakan parpol yang mengakui keragaman. Sehingga tidak benar kalau PKS dibilang partai inklusif.
"Beliau berasal dari Sunda, aktivis HMI, dengan latar belakang keluarga NU yang sangat kental. Dalam perjalanannya beliau belajar di Al-Azhar," kata Hidayat menambahkan.
Pada kesempatan itu Hidayat juga menyampaikan, banyak kisah dan tauladan yang bisa diambil dalam perjalanan Ramadhan dari masa ke masa. Terutama tauladan dan keberhasilan yang dicapai Rasulullah SAW.
Karena itu tidak benar jika ada yang mengatakan kalau puasa membuat umat Islam tidak efisien dan tidak produktif. Bukti kongkritnya ditunjukkan Rasulullah SAW, dengan menghadirkan Piagam Madinah. Bahkan di Indonesia, kemerdekaan 17 Agustus tercapai di tengah bulan puasa.
"Jadi tidak benar kalau dikatakan bahwa puasa menjadikan umat Islam tidak produktif," tukas Hidayat, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS yang juga pernah menjabat Presiden PKS ini.
[rus]
BERITA TERKAIT: