WAWANCARA

Jimly Asshiddiqie: Komisioner Baru Diharapkan Bisa Lakukan Pembenahan Total Kinerja Komnas HAM

Senin, 08 Mei 2017, 09:07 WIB
Jimly Asshiddiqie: Komisioner Baru Diharapkan Bisa Lakukan Pembenahan Total Kinerja Komnas HAM
Jimly Asshiddiqie/Net
rmol news logo Ketua Panitia Seleksi Komnas HAM ini meyakini 60 orang calon komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang lolos seleksi tahap IIcukup mumpuni, memiliki integritas dan pemahaman tentang HAM.

Seperti diketahui, dari 199 pendaftar calon anggota Komnas HAM masa bakti 2017-2022, ada 121 orang yang lolos seleksi tahap Iadministrasi. Berikutnya pada seleksi tahap IIyakni tes tertulis, ada 60 orang calon yang lolos. Kebanyakan calon Komisioner HAM berasal dari praktisi lulusan sarjana strata dua (S2).

Sebanyak 60 orang itu dibagi berdasar gender, yakni 47 laki-laki dan 13 perempuan. Setengah dari 60 nama itu adalah mereka yang berusia di atas 40 hingga 49 tahun. Berasal dari daerah mana saja ke-60 orang calon ini dan apa tahapan seleksi selanjutnya yang akan dijalani? Berikut pen­jelasan Jimly Asshiddiqie;

Apa tahapan seleksi selan­jutnya yang akan dijalani ke-60 orang calon anggota Komnas HAM ini?

Sesudah ini nanti akan ada tracking dan kemudian ada dia­log publik. Nanti dialog publik kita adakan tanggal 17 dan 18 Mei 2017, ditunggu saja. Sebar juga ke semua media-media lokal, yang online juga langsung saja disebarkan. Agar semua tahu siapa saja mereka.

Kita mencari masukan dari masyarakat. Hingga nanti akh­irnya kita menentukan 28 calon komisioner. Lalu setelah itu kita juga akan lakukan psikotes, kesehatan, wawancara untuk menentukan 14 orang yang lolos menjadi calon komisioner Komnas HAM. Nah setelah itu kita akan menyerahkan nama-namanya tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Nanti di DPRakan dipilih tujuh.

Sebelumnya tes seleksi apa saja yang diberikan kepada para calon?
Yang kemarin hasil tes maka­lah dan ujian tulis untuk men­gatahui penguasaan dan pema­haman dari masalah-masalah HAM.

Lantas untuk menguji integ­ritas para calon apa saja nanti bentuk tesnya?
Ada soal tentang integritas, kita akan mencari informasi masukan dari masyarakat dan juga hal-hal yang terkait dengan integritas.

Itu tahapan yang dilalui untuk masuk ke 28 calon komisioner. Terakhir wawancara untuk mendapatkan 14 nama untuk disetor ke DPR.

Sebelumnya para pendaftar kebanyakan berasal dari ka­langan mana saja?
Peserta yang akan ikut dialog publik berasal dari berbagai macam profesi. Seperti dari ka­langan akademisi sebanyak 144 orang, lalu dari birokrat/TNI/Polri sebanyak 10 orang, praktisi sejumlah 18 orang, jurnalis dua orang, dari lembaga swadaya msyarakat sebanyak 14 orang, dan dua orang lagi berprofesi lain-lain.

Mereka yang lolos, berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Yakni, delapan nama dari Banten, tiga nama dari DI Yogyakarta, 18 nama dari DKI Jakarta, 17 nama dari Jawa Barat, dua nama dari Jawa Tengah, tiga nama dari Jawa Timur, tiga nama dari Kalimantan, tiga nama dari Sulawesi, serta empat nama dari Sumatra.

Ke depan menurut Anda, apa saja tugas yang akan di­hadapi dan kudu secepatny a diselesaikan oleh komisioner baru ini?
Ya nanti komisioner baru itu diharapkan melakukan pembenahan total atas kinerja Komnas HAM selama ini ter­masuk kelembagaannya. Harus ada perbaikan. Untuk itu kita mencari calon yang diharapkan betul-betul bisa menjadikan Komnas HAM menjadi lebih baik lagi.

Lalu apa Anda yakin telah mendapatkan calon yang ses­uai kebutuhannya?
Dari calon-calon yang ada ini kami optimistis. Dari 60 calon komisioner itu semuanya tokoh-tokoh yang mumpuni dan mengusai masalah HAM, dan itu sangat bagus. Sehingga tokoh-tokoh itu diharapkan bisa memperbaiki kinerja Komnas HAM.

Kalau dari segi usia, usia berapa yang paling banyak?
Ada yang di atas 60. Paling banyak usia 40-49. Itu yang pal­ing banyak, tapi usia yang dari 50-59 juga banyak.

Dari segi kematangan, calon ini bagus. Sekarang ini bagus yang daftar. Ada bekas dip­lomat, ada yang pengalaman luar negerinya bagus-bagus semua.

Kapan target selesainya seleksi ini?

Targetnya sampai bulan Agustus. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA