Warga Palangkaraya Sambut Dingin Rencana Pemindahan Ibukota Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 27 April 2017, 22:35 WIB
Warga Palangkaraya Sambut Dingin Rencana Pemindahan Ibukota Negara
Mahyudin/Humas MPR RI
rmol news logo Wakil Ketua MPR  H. Mahyudin bertanya kepada para peserta  Sosialisasi Empat Pilar tentang wacana pemindahan Ibukota ke Palangkaraya.

"Apakah kalian setuju?," begitu tanya tokoh nasional asal Kalimantan Timur ini di Gedung KONI Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (27/4).

Ternyata di luar dugaan, dari 400 mahasiswa asal Universitas Muhammadiyah dan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kalimantan Tengah tak satu pun terdengar jawaban setuju. Suara yang terdengar justru lebih banyak tidak setuju. Dan, ketika pertanyaan sama  diulang sekali lagi oleh Mahyudin, para mahasiswa tetap menjawab: tidak setuju.

Mendengar jawaban itu, Mahyudin menyatakan, yang dipikirkan dari rencana itu hanya segi negatifnya.  Ada yang bilang, macet akan pindah ke Palangkaraya.

"Pemindahan ibukota negara ke Palangkaraya akan terjadi percepatan pembangunan di Indonesia bagian Timur. Mahyudin memberi contoh Brasil, yang memindahkan ibukotnya dari San Paulo di selatan ke Brasilia di utara, yang membuat wilayah utara negara Brasil itu menjadi berkembang," jelasnya.

Justru, politisi Partai Golkar ini berpendapat, pemindahan ibukota negara ke Palangkaraya, akan sangat strategis dan juga kehormatan bagi Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah.

"Tapi masyarakat di sini tampak kurang antusias menanggapi rencana itu. Saya tidak tahu apakah sosialisasinya memang kurang," sebut Mahyudin.

Keuntungan lainnya, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini akan lebih baik. Juga, kalau Palangkaraya jadi ibukota negara, otomatis nilai tanah di sini bisa meningkat sampai 20 kali lipat.

"Tapi, mungkin juga dampak sosialnya cukup besar, tapi tujuan kita adalah memindahkan ibukota negara dengan  perencanaan yang matang dan baik," katanya.

Mahyudin menyatakan, secara pribadi, dia sangat mendukung kalau ibukota negara dipindahkan ke Kalimantan.

"Kalau ibukota negara berapa di wilayah tengah Indonesia maka bisa mendorong percepatan pembangunan wilayah timur Indonesia yang selama ini relatif  agak tertinggal dibanding wilayah Barat," tutupnya.[wid]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA