Mempersiapkan Khaira Ummah (41)

Demokrasi Nabi Sulaiman

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Kamis, 30 Maret 2017, 10:25 WIB
Demokrasi Nabi Sulaiman
Nasaruddin Umar/Net
NABI Sulaiman bukan ma­nusia sembarangan. Ia diberikan keistimewaan oleh Allah untuk menundukkan dan bersahabat dengan bi­natang, burung, ikan, dan jin.Ia tentu sudah melakukan sesuatu untuk mengantisipa­si segala kemungkinan yang akan terjadi dari Ratu Balqis yang kekuasaannya amat tersohor saat itu. Ia tentu menghitung kapasitas kecerdasan dan ke­cerdikan yang dimiliki sasaran perjuangannya. Ia juga tentu sudah menghitung kekuatan mili­ter yang dimiliki dan bagaimana mengantisipasi kekuatan itu. Sebagai seorang Nabi dan Rasul tentu ia memiliki kekuatan ekstra untuk mengh­adapi "musuh" yang akan menantangnya.

Namun demikian, Nabi Sulaiman tidak mau menyelesaikan sendiri urusannya, tetapi tetap melibatkan orang-orang dan sahabat-sahabat terdekatnya. Ia memimpin pertemuan mengenai strategi menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Tawadhu seorang orang besar seperti Nabi Sulaiman patut menjadi contoh. Ia mengun­dang sahabat-sahabatnya, termasuk dari kalangan jin, burung, ikan, dan binatang-binatang buas.

Nabi Sulaiman diperkenalkan di dalam Al-Qur’an sebagai Nabi yang suka bermusyawarah. Ia juga mengajak sahabat dan stafnya untuk disiplin men­jalankan komitmen. Ia pernah mengancam burung hud-hud karena terlambat menghadiri rapat. Ia tidak main hukum sendiri tetapi ia tetap memberi­kan hak bela diri kepada burung hud-hud mengapa terlambat datang rapat. Saat itulah babak sejarah khusus ini dimulai, setelah burung hud-hud men­jelaskan pengalamannya di atas kerajaan Ratu Balqis. Tadinya diancam untuk diberi sanksi tetapi tiba-tiba menjadi "bintang" dalam pertemuan itu karena temuannya. Lagi-lagi di sini pelajaran ber­harga bahwa belum tentu yang melanggar keten­tuan itu otomatis salah dan harus dijatuhi sanksi. Kearifan Nabi Sulaiman justru memberi apresiasi burung hud-hud dengan memberikan tugas baru untuk memantau perkembangan gerakan Ratu Balqis.

Dilaporkan bahwa strategi Ratu Balqis akan menggunakan metode diplomasi di dalam meng­hadapi Nabi Sulaiman. Di barisan depan tampil diplomat-diplomat ulung. Jika metode ini tidak berhasil maka prajurit-prajurit pilihan dipimpin pasukan elite dengan persenjataan lengkap ada di belakangnya. Dengan penuh keyakinan pasu­kan Ratu Balqis akan menang dengan strategi berlapisnya.

Di pihak Nabi Sulkaiman, ia melakukan ra­pat khusus yang dihardiri sahabat-sahabatnya, ia menanyakan siapa di antara kalian yang bisa mengambil gratifikasi berupa intan berlian ter­simpan dalam brankas yang kuncinya dipegang sendiri oleh Ratu Balqis. Akhirnya pasukan jin di­tugasi mengambil harta karun itu tanpa ketahuan siapapun. Begitu sampai di meja Nabi Sulaiman di­dandani ulang sehingga tidak persis sama dengan penampilan aslinya. Sementara pasukan binatang buas berjejer di sepanjang jalan menjemput pasu­kan Ratu. Ikan dan jin bertugas mengumpulkan in­tan, mutiara, dan berlian yang ditabur di halaman istana Nabi Sulaiman.

Ketika pasukan Ratu Balqis sampai di per­batasan, alangkah kagetnya mereka karena di sebelah kanan-kirinya berbaris binatang buas yang siap untuk menerkam. Sepanjang jalan yang dilewati bertaburan intan berkilauan. Nyali mereka lebih terasa jatuh setelah perhiasan yang disiap­kan untuk menyogok Nabi Sulaiman ada benda serupa yang lebih mewah dari yang dipunyainya. Lebih kaget lagi setelah Ratu Balqis mau meny­erahkan kenang-kenangan itu sudah tidak ada di tempat. Akhirnya Ratu Balqis mengakui kehebatan Nabi Sulaiman. Ia dan pasukannya mengalah. Pe­mandangan indah dan mengesankan ketika Ratu Balqis dipersilakan masuk ke istana Nabi Sulai­man. Ia menarik roknya tinggi-tinggi karena disan­ka akan melewati air. Ternyata di atas istana kaca yang di bawahnya ada ikan-ikan hias. Ia sama­ sekali belum pernah menyaksikan keagungan dan keajaiban seperti itu. Akhirnya kedua super power ini menyatu. 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA