Seperti apa peredaran narkoÂtika di Tanah Air saat ini? Presiden katakan darurat narkoba, karena Indonesia ini pangsa pasar terbesar ASEAN. Narkotika sangat luar biasa. Kerugian jiwa dan materi sungÂguh besar. Pecandu dan pengÂguna lebih dari 5 juta orang, usianya 15-56 tahun ini pengÂguna.
Setahun itu 15.000 generasi muda kita meninggal akibat narkoba. Seluruh wilayah republik ini sudah terkontamiÂnasi. Sudah ada anak bayi yang terkontaminasi narkotika dari Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hasil kajian anda, profesi apa saja yang sudah terjangkiti narkoba?
Dari aparatur negara, TNI-Polri, BNN sekalipun, sampai Aparatur Sipil Negara sudah terkontaminasi. Masyarakat juga sudah. Itu sebabnya Presiden katakan negara darurat narkoba. Harus kita tangani bersama. Sekarang gimana peran remaja atau pelajar dalam antisipasi masalah narkotika.
Satu sisi harus pahami narkoÂtika ini bahaya kita semua. Tidak ada satupun yang meraih cita-cita karena narkoba. Jangan sampai kita mau mencoba narkoÂtika dengan bentuk apapun. Baik itu ajakan teman, atau keinginÂtahuan, diiming-imingi. Kalau kita tangani narkotika main-main, maka yakinlah 20 tahun ke depan generasi emas tidak akan terjadi. Saya juga sudah kerjasama dengan seluruh eleÂmen tapi kalau tidak didukung, pekerjaan kita sia-sia.
Oh ya soal pembentukan satÂgas di tingkat pelajar, seperti apa itu? (Satgas itu) sudah berjalan sejak November tahun lalu. Jadi satgas dari SD itu nanti setiap kelas ada dua yang kiÂta latih menjadi kader-kader. Menyampaikan masalah narkoÂtika di lingkungan mereka. SMP demikian, SMA juga demikian.
Berapa sekolah yang ikut berpartisipasi? Tepatnya saya nggak persis, tapi di setiap daerah ada.
Lalu siapa yang melatih pelajar-pelajar itu? Yang melatih BNN nanti. Artinya kita datang ke sekolah-sekolah untuk melatih mereka sehingga nanti mereka secara terus menerus berlanjut di luar jam sekolah di mana ada sela jam waktu dari mata pelajaran mereka menyampaikan. Nanti programnya berjalan di seluruh Indonesia. Sekarang sedang terus dilaksanakan oleh BNNP (BNN tingkat provinsi) di kewilÂayahan, sampai ke BNNK (BNN tingkat kabupaten/kota). Kita bantu semua kan tujuannya unÂtuk bebas dari narkotika.
Apakah materinya nanti akan dimasukan dalam kuriÂkulum? Enggak ini hanya di luar kurikulum untuk satgas ini melakukan upaya pencerahan di lingkungannya sendiri.
Apa ini seperti halnya duta narkoba? Iya seperti itulah. Satgas, duta, penggiat apalah namanya. Dia pengguat anti narkoba di sekolahan.
Berarti BNN buka pendaftaran dong? Oh enggak, keinginan kita mengajak sekolah untuk berÂperan aktif.
Lalu sejauh ini bagaimana respon para pelajar itu? Sekarang sudah, sebagian pelajar sekolah sudah.
Apa dampak positif dari satÂgas ini sudah dirasakan BNN? Ya pasti ada, sekarang kan mereka yang menyampaikan sendiri dengan bahasa dan lingÂkungan mereka. Pasti ada dua trafic jawaban. Jadi komunikasi dua arah, terjadi tanya jawab. Karena bahasannya bahasa mereka.
Apa jumlah peredaran narkobanya di tingkat pelajar juga sudah menurun? Sudah ada. Relatif kecenÂdrungan mencoba-coba sudah turun. Itu hasil penelitian dari UI (Universitas Indonesia) ya bukan dari saya.
Seberapa besar? Cukup lumayan lah, cukup besar. Baru penelitian yang sekaÂrang, belum secara keseluruhan. Sampel beberapa. Tapi itu sudah ada bukti penurunan. Artinya kan sudah ada pemahanan baÂhaya narkotika.
Misalnya, kalau ada permen narkoba itu gimana? Mereka kan antisipasi sendiri. Dia akan meneliti dan mencegah dari makanan yang tidak jelas yang kemungkinan tercemar. Dia kan, hati-hati.
Narkotika banyak, apa difokuskan dulu ke beberapa jenis? Enggak, kan banyak, semua masalah narkotika. Jadi kalau kita antisipasi makan dan minuÂman dan lain-lain yang berakibat pada pengaruh negatif itu ditoÂlak. ***
BERITA TERKAIT: