Diketahui, Istibsyaroh memimpin sutu delegasi untuk bertemu dengan Presiden Rivlin pada Rabu, 18 Januari 2017 lalu. Pertemuan itu prakarsa
The Australia/Israel & Jewish Affairs Council (AIJAC) alias Dewan Hubungan Australia/Israel dan Yahudi.
Seperti diketahui, antara Indonesia dan Israel tak memiÂliki hubungan diplomatik. Selain itu, publik menganggap Israel adalah penjajah Palestina.
Akibatnya, pertemuan Istibsyaroh dengan Presiden Israel itu memunculkan polemik. Menangani perkara itu, MUI memutuskan membentuk Tim Tabayun, untuk mendapatkan informasi dan klarifikasi dari Istibsyaroh.
Berikut wawancara
Rakyat Merdeka dengan Ketua Tim Tabayun, Zainut Tauhid:
Apa tujuan pembentukan tim tabayun ini? Untuk mendapatkan keteranÂgan dari Istibsyaroh. Pada Rapat Pimpinan MUI hari Selasa, 24 Januari 2017, sebenarnya meÂmanggil ibu Istibsyaroh, tetapi berhubung yang bersangkutan tidak hadir karena sedang menuÂnaikan ibadah umrah.
Anggota anda siapa saja? Anwar Abbas selaku Sekjen, Muhyiddin Junaidi selaku Ketua Bidang Luar Negeri dan dibantu wakil-wakil sekjen.
Tugas Tim Tabayun apa? Kita bertugas untuk memÂinta keterangan kepada Ibu Istibsyaroh atas apa yang terÂjadi.
Selanjutnya? Tim menilai hasil klarifikasi dari keterangan tersebut dan merekomendasikan bentuk sankÂsinya kepada Pimpinan MUI.
Kapan rencananya pemerÂiksaan tersebut? Tim akan menjadwalkan peÂmanggilan Ibu Istibsyaroh setÂibanya beliau dari Tanah Suci.
Sudah ada informasi Istibsyaroh kapan kembali dari Tanah Suci? Belum ada.
Mengenai sanksi yang akan diberikan? Sanksi ditetapkan setelah mendengar keterangan dari Ibu Istibsyaroh. Dari keterangan tersebut tim bisa menilai tingkat kesalahannya.
Dari kasus Istibsyaroh ini, apa ada catatan yang dikeluÂarkan oleh petinggi MUI? Ada catatan-catatan penting dari Rapat Pimpinan.
Misalnya? Menegaskan kembali laranÂgan kepada semua pengurus MUI di semua tingkatan untuk berkunjung ke Israel dan berÂtemu dengan pejabat Israel atas nama MUI.
Terus? MUI meminta kepada semua pihak tidak mengambil keunÂtungan atas peristiwa ini untuk kepentingan mengadu domba, menebar fitnah dan memecah belah persatuan umat. MUI mengimbau agar peristiwa ini bisa dipetik hikmahnya untuk dijadikan pelajaran berharga dimasa yang akan datang.
Apakah ada sikap MUI terÂhadap Palestina setelah salah satu pengurusnya berkunjung ke Israel? MUI menegaskan kembali duÂkungannya kepada perjuangan rakyat dan bangsa Palestina agar menjadi negara yang berdaulat, merdeka dan terbebas dari cengÂkeraman penjajah Israel.
Selain itu, apakah MUI mendapat kritik dari pihak luar terkait kunjungan Istibsyaroh ke Israel? Berbagai ragam kritik memÂberikan tanggapan terhadap kunÂjungan Ibu Istibsyaroh, ada yang keras, ada yang sedang dan ada juga yang biasa-biasa saja.
Lalu menyikapinya seperti apa? MUI sangat memahami adanÂya reaksi dari berbagai kalangan tersebut dan akan menjadikan kritik itu sebagai masukan yang sangat berharga.
Sebagai sesama pengurus di MUI, figur Istibsyaroh di mata anda seperti apa? Beliau itu seorang akadeÂmisi, guru besar di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Beliau juga mantan angÂgota DPD. Selain di MUI beliau juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan yang lain.
Selama ini anda melihat Istibsyaroh memiliki hubunÂgan dengan pihak Israel? Saya tidak yakin beliau memiÂliki hubungan kedekatan dengan pihak Israel, tapi karena poÂsisi beliau itulah yang kemudian dikapitalisasi oleh pihak-pihak lain termasuk dari pihak Israel untuk kepentingan propaganda yang menguntungkan Yahudi.
Maksud anda? Jadi saya menduga beÂliau itu dijebak. ***
BERITA TERKAIT: