Jihad sesungguhnya adalah lambang perjuangan kemaÂnusiaan. Jihad adalah simbol perjuangan suci bagi umat IsÂlam. Jihad seharusnya berkonotasi positif. Jihad diserukan tidak kurang empat kali dalam Al-Qur’an dan berulangkali dalam hadis. Sedangkan teror adalah lambang dehumanisaÂsi yang terkadang berlabel agama. Teror adalah sebuah istiÂlah yang tidak pernah berkonotasi positif dalam dunia kemaÂnusiaan. Teror tidak pernah dianjurkan, baik dalam Al-Qur’an maupun hadis. Sebaliknya teror adalah perbuatan tercela dan harus dijauhi dalam perjuanagn Islam. Nabi dan para sahabatnya tidak pernah mencontohkan perjuangan dengan mengakomodir sistem terorisme.
Islam adalah sebuah kata yang mengandung arti kedaÂmaian, ketenteraman, dan keselamatan. Sebaliknya terÂorisme (irhab) sebuah kata yang menyesatkan, menakutÂkan, mencemaskan, dan mencelakakan. Dari sudut asal kosa kata saja sudah sangat berbeda. Sama sekali tidak dibenarkan menggunakan apalagi membenarkan terorÂisme di dalam memperjuangkan tujuan suci Islam. Islam itu agama mulia dan suci tidak dibenarkan memperjuangÂkannya dengan cara-cara kebalikannya seperti dengan cara-cara keji dan kekerasan. Meneror orang-orang yang tak berdosa sebagai bagian da’wah tidak dibenarkan. Al- Qur’an sudah jauh-jauh hari mengingatkan kita para umÂatnya untuk menjauhi kekerasan di dalam berdakwah. Al-Qur’an menegaskan: Tidak ada paksaan untuk (meÂmasuki) agama (Islam) (Q.S. al-Baqarah/2:256). SebaÂliknya Al-Qur’an menyerukan umatnya untuk menjunjung tinggi martabat kemanusiaa: Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. (Q.S. Al-Isra’/17:70).
Lebih tegas lagi Al-Qur’an menegaskan untuk tidak memÂbunuh orang yang tak berdosa: Barangsiapa yang memÂbunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (memÂbunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manuÂsia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehiduÂpan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memeliÂhara kehidupan manusia semuanya. (Q.S. al-Maidah/5:32).
Jihad untuk bertujuan untuk melindungi orang-orang yang tak berdosa, tetapi tiba-tiba perkembangan beriÂkutnya jihad menjadi sebuah kosa kata yang diidentikÂkan dengan terorisme. Istilah jihad semakin rancu setelah ISIS dalam bahasa Barat sering diidentikkan dengan "uniÂversal jihadi", suatu istilah yang sangat tidak tepat karena dikonotasikan sebagai gerakan terorisme internasional. Tantangan kita saat ini bagaimana mengembalikan atau memperbaiki persepsi seseorang yang memahami jihad sebagai kata lain dari terorisme. ***