Selain korban jiwa, ada kerugian apalagi?Ada beberapa kerugian maÂteriil, barang bukti hasil dampak empat sepeda motor terbakar.
Kan sudah ada lima orang yang baru ditangkap, apakah ada orang lain lagi yang diaÂmankan?Ada. Kurang-lebih ada 15 orang kami amankan dan sedang diperiksa. Tapi sifatnya masih saksi.
Ada yang berpotensi dijadiÂkan tersangka?Ada saja, namanya juga masih dalam pengembangan. Perubahan statusnya menunggu waktu 7 x 24 jam. Nanti dilihat adakah hubungan langsung denÂgan tersangka. Kalau ada, bisa jadi tersangka juga.
Bisa dipaparkan, kronologi kejadian pembomannya seperti apa?Jadi, sekitar pukul sepuluh pagi, jemaah yang selesai melakÂsanakan kegiatan ibadah keluar melalui pintu depan menuju ke parkiran. Tiba-tiba datang orang yang tidak dikenal melemparkan sesuatu, diduga jenisnya bom molotov. Korban ledakan yang merupakan anak-anak itu tenÂgah bermain di halaman gereja, menunggu orang tua mereka ke luar.
Lalu...Seusai melemparkan bom molotov di Gereja Oikumene, pelaku melarikan diri ke arah depan dan melompat ke Sungai Mahakam. Pelaku kabur meninggalkan motornya.
Warga yang melihat kejaÂdian tersebut berusaha mengejar pelaku. Warga berhasil menangÂkap pelaku dan menyerahkannya ke Polsek Samarinda Seberang. Pasca penangkapan, Kepolisian melakukan langkah penyelidiÂkan dan menggeledah sebuah rumah di Lowajana Indah Blok VV Nomor 13.
Hasilnya apa? Kami amankan laptop, handÂphone dan berbagai dokumen di rumah tersebut. Tim Densus (88 Antiteror) masih mengembangÂkan bukti ini.
Jenis bom molotovnya suÂdah diketahui?Belum, jenis bom masih disÂelidiki, masih ada identifikasi lanjutan.
Sudah diketahui, bagaimaÂna pelaku bisa memiliki keterÂampilan membuat bom?Sudah. Pelaku belajar meÂrakit bom saat di Aceh dari 2009â€"2011.
Kondisi terkini di sana baÂgaimana?Kondisi di Samarinda dan Kalimantan Timur sudah aman dan kondusif. Warga sudah beÂraktivitas seperti biasa. ***