WAWANCARA

Jenderal Tito Karnavian: Pelaku Bom Samarinda Jaringan Lama, Ada Kaitannya Dengan Kelompok Peppy

Selasa, 15 November 2016, 10:23 WIB
Jenderal Tito Karnavian: Pelaku Bom Samarinda Jaringan Lama, Ada Kaitannya Dengan Kelompok Peppy
Jenderal Tito Karnavian/Net
rmol news logo Kepolisian terus mendalami jaringan pelaku pemboman gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Selatan. Selain Juhanda alias Jo (37) pelaku pemboman, anak buah Jen­deral Tito juga berhasil menangkap lima orang lainnya yang diduga terkait dengan pelaku.

Selain korban jiwa, ada kerugian apalagi?
Ada beberapa kerugian ma­teriil, barang bukti hasil dampak empat sepeda motor terbakar.

Kan sudah ada lima orang yang baru ditangkap, apakah ada orang lain lagi yang dia­mankan?
Ada. Kurang-lebih ada 15 orang kami amankan dan sedang diperiksa. Tapi sifatnya masih saksi.

Ada yang berpotensi dijadi­kan tersangka?
Ada saja, namanya juga masih dalam pengembangan. Perubahan statusnya menunggu waktu 7 x 24 jam. Nanti dilihat adakah hubungan langsung den­gan tersangka. Kalau ada, bisa jadi tersangka juga.

Bisa dipaparkan, kronologi kejadian pembomannya seperti apa?
Jadi, sekitar pukul sepuluh pagi, jemaah yang selesai melak­sanakan kegiatan ibadah keluar melalui pintu depan menuju ke parkiran. Tiba-tiba datang orang yang tidak dikenal melemparkan sesuatu, diduga jenisnya bom molotov. Korban ledakan yang merupakan anak-anak itu ten­gah bermain di halaman gereja, menunggu orang tua mereka ke luar.

Lalu...
Seusai melemparkan bom molotov di Gereja Oikumene, pelaku melarikan diri ke arah depan dan melompat ke Sungai Mahakam. Pelaku kabur meninggalkan motornya.

Warga yang melihat keja­dian tersebut berusaha mengejar pelaku. Warga berhasil menang­kap pelaku dan menyerahkannya ke Polsek Samarinda Seberang. Pasca penangkapan, Kepolisian melakukan langkah penyelidi­kan dan menggeledah sebuah rumah di Lowajana Indah Blok VV Nomor 13.

Hasilnya apa?
Kami amankan laptop, hand­phone dan berbagai dokumen di rumah tersebut. Tim Densus (88 Antiteror) masih mengembang­kan bukti ini.

Jenis bom molotovnya su­dah diketahui?
Belum, jenis bom masih dis­elidiki, masih ada identifikasi lanjutan.

Sudah diketahui, bagaima­na pelaku bisa memiliki keter­ampilan membuat bom?
Sudah. Pelaku belajar me­rakit bom saat di Aceh dari 2009â€"2011.

Kondisi terkini di sana ba­gaimana?
Kondisi di Samarinda dan Kalimantan Timur sudah aman dan kondusif. Warga sudah be­raktivitas seperti biasa.  ***


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA