WAWANCARA

Heru Budi Hartono: Pak Taufik Mengeluh Soal Tambahan Kontribusi, Dia Sepintas Curhat Saja

Rabu, 27 Juli 2016, 08:20 WIB
Heru Budi Hartono: Pak Taufik Mengeluh Soal Tambahan Kontribusi, Dia Sepintas Curhat Saja
Heru Budi Hartono:net
rmol news logo Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKIJakarta yang juga bakal cawagub pen­damping Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini keserempet kasus korupsi pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

Diungkapkan Ahok saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (25/7) lalu, Heru mengaku per­nah melakukan pertemuan den­gan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, kakak kand­ung tersangka M Sanusi.

Ahok menyebut pertemuan itu merupakan upaya Taufik melobi Pemprov agar mau menurunkan nilai besaran kontribusi tamba­han yang dibebankan kepada pengembang reklamasi Pantai Utara Jakarta.

Kontan saja, kemarin Heru menjadi incaran pewarta untuk dimintai konfirmasi. Saat di­jumpai di Balaikota DKI Jakarta, Heru pun mengakui pernah ber­temu dengan M Taufik. Namun pertemuan itu, kata dia, bukan untuk membicarakan kontribusi tambahan.

Dia bilang, pertemuannya dengan M Taufik yang digelar pada Maret 2016 itu untuk membicarakan pembangunan di Jakarta, khususnya terkait National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Lantas, apa saja yang dibicara­kan dalam pertemuan itu, berikut penjelasan Heru;

Saat bersaksi di Tipikor Ahok mengungkapkan Anda pernah bertemu dengan M Taufik, benar begitu?
Ya, di Plaza Indonesia, dekat Grand Hyatt.

Kapan?

Saya tak ingat persis. Yang jelas pertemuan digelar Maret 2016 lalu. Pertemuan itu hanya sebentar, sekitar 10 menit. Habis itu saja jam 13.00 WIB ada acara kawinan.

Siapa yang berinisiatif me­minta bertemu?

Pak Taufik yang meminta per­temuan itu. Saat itu, saya masih pendidikan. Senin sampai Jumat tidak di kantor, pendidikan di asrama. Beliau (Taufik) telepon saya minta ketemu.

Apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan itu?
Mau ngobrol soal Kamal Muara, sheet pile dan NCICD (National Capital Integrated Coastal Development). Nah di Kamal Muara itu kan ada program NCICD. Saya jelaskan soal perencanan dan tata ruang. Dia bilang warga resah. Beliau merasa perlu bertemu untuk membahas penataan kawasan Kamal Muara itu.

Kok Ahok mengatakan, dalam pertemuan itu Anda di­lobi agar mau bicara ke Ahok untuk menurunkan kontribusi tambahan dalam proyek re­klamasi Pantai Utara Jakarta. Benar begitu?
Ya dia mengeluh saja (soal tambahan kontribusi). Dia sep­intas curhat saja.

Curhatnya seperti apa?
Nggak ada substansi yang dalam. Dia bilang di Dewan sedang dibahas soal 15 persen itu. Ya kita serahkah saja pem­bahasan ke Balegda (Badan Legislasi Daerah) Dan Pak Taufik juga pasti tahu.

Membicarakan soal suap juga?
Nggak. Saya enggak tahu soal itu.

Lantas mengapa Anda tidak lapor secara mendetail ke Gubernur Ahok soal isi per­temuan itu?
Itu obrolan yang tidak perlu sa­ya sampaikan ke Pak Gubernur. Karena bukan domain saya. Saya anggap itu hanya obrolan biasa. Nggak ada substansi yang dalam.

Oh ya, Pilgub DKI Jakarta sudah semakin dekat, ba­gaimana persiapan Anda?
Saya masih PNS, dan saya bekerja saja sebagai pejabat di Pemerintahan Provinsi DKIJakarta. Saya prajurit kan, masih konsentrasi kerja.

Lantas kapan akan menga­jukan pengunduran diri?
Belum. Nanti terserah Pak Gubernur.

Teman Ahok akan mengada­kan halal bihalal politik, Anda diundang?

Belum tahu ya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA