WAWANCARA

Bambang Soesatyo: Pilihan Presiden Ke Komjen Tito Mencerminkan Semangat Pemerintahan Memerangi Terorisme

Jumat, 17 Juni 2016, 09:07 WIB
Bambang Soesatyo: Pilihan Presiden Ke Komjen Tito Mencerminkan Semangat Pemerintahan Memerangi Terorisme
Bambang Soesatyo:net
rmol news logo Presiden Joko Widodo mengajukan nama Kepala Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Tito Karnavian seba­gai calon Kapolri, menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun. Pro kontra mewarnai pengajuan Tito. Selain dari segi angkatan yang dianggap terlalu muda, masa pensiun Tito di Kepolisian masih cukup panjang yakni tahun 2022.

Meski demikian, Ketua Komisi III DPR Bambang Soestayo menganggap, usia dan angkatan Tito tidak memiliki pengaruh besar. "Dari sisi kepangkatan sudah memenuhi ketentuan, yakni bintang tiga. Dan dari sisi senioritas dia (memang) melom­pati beberapa angkatan. Tapi dari sisi kemampuan, kecerdasan, intelektualitas dan profesionali­tas, tidak ada yang meragukan," kata politisi Partai Golkar itu kepada Rakyat Merdeka, ke­marin. Berikut ini penjelasan Bamsoet:

Presiden mengajukan nama Komjen Tito sebagai calon Kapolri, tanggapan Anda se­bagai Ketua Komisi III?
Dari sisi kepangkatan sudah memenuhi ketentuan, yakni bintang tiga. Dan dari sisi se­nioritas dia (memang) melom­pati beberapa angkatan. Tapi dari sisi kemampuan, kecerdasan, in­telektualitas dan profesionalitas, tidak ada yang meragukan.

Dari segi angkatan, Tito masih sangat muda, dan dia melompati empat angkatan di atasnya, apakah itu tidak akan jadi kendala jika nantinya dia terpilih?

Mengacu pada rekam jejak dan reputasinya itu, penunju­kan Tito sebagai calon tung­gal Kapolri rasanya tak perlu diperdebatkan lagi, karena dia sudah memenuhi syarat untuk menjabat Kapolri. Tentu, akan muncul pergunjingan mengenai beberapa angkatan yang akan dilompati oleh Komjen Tito.

Kami berharap, jika nanti lolos fit and proper test di DPR, Tito menjadi perekat semua faksi yang ada di Polri, sehingga ke depan Polri tambah solid dalam menghadapi tantangan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks.

Maksudnya?
Ke depannya, masalah itu bisa diselesaikan segenap pimpinan Polri. Sebelumnya kan telah bersepakat untuk mendukung apa pun keputusan presiden.

Proses pengesahan Tito berapa lama sampai dilantik Presiden?

Rencananya akan di bawa ke Bamus dan segera dibacakan di Sidang Paripurna. Setelah itu baru akan dibahas dalam rapat pleno Komisi III untuk menen­tukan jadwal fit and proper test-nya.

Kita harapkan sebelum me­masuki libur hari raya Idul Fitri sudah bisa kita selesai­kan dan bisa di tetapkan da­lam pengambilan keputusan di sidang paripurna tanggal 28 Juni 2016.

Tito dikenal sebagai per­wira pemberantas terorisme, apakah kira-kira memang itu tujuan Jokowi mengajukan dia?
Presiden Jokowi telah menun­juk sosok calon Kapolri yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan terkini. Pilihan tung­gal Presiden pada Komjen Tito Karnavian mencerminkan se­mangat pemerintahan sekarang ini, yakni memerangi teror­isme, jaringan narkoba hingga modus kejahatan lintas negara lainnya.

Bagaimana jika koordinasi tidak jalan karena pemimpin­nya dianggap terlalu junior?
Para perwira tinggi senior Komjen Tito sebelumnya telah bersepakat mendukung keputu­san Presiden.

Selain angkatan, Tito juga baru tiga bulan menggapai bintang tiga?
Dari sisi kepangkatan sudah memenuhi ketentuan. Dia juga polisi yang karirnya paling cepat menanjak di angkatannya, Akpol 87. Rekam jejak dan reputasi dia juga sudah diakui berbagai kalangan, termasuk tokoh militer dan intelijen Jenderal (Purn) AM Hendropriyono.

Dia juga menunjukkan repu­tasi dan kapabilitasnya sebagai prajurit dalam operasi mem­bongkar jaringan teroris pimpi­nan Noordin M Top, dan operasi yang melumpuhkan pentolan teroris Dr Azahari dan kelom­poknya.

Dia juga pernah jadi Kadensus 88 Antiteror, Kapolda Metro Jaya dan Kepala BNPT. Jadi memang sudah teruji meski baru tiga bulan menggapai bintang tiga.

Apa saja pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan jika nanti disetujui?

Pasca penunjukan oleh Presiden, hal yang paling dibutuhkan dan harus segera diwujudkan adalah saling pengertian di antara para perwira tinggi Polri. Utamanya dari para jender­al polisi yang menjadi senior Komjen Tito. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA