WAWANCARA

Mayor Syafruddin: Negara Lain Yang Kemampuannya Cukup Baik Itu China Dan Jepang

Rabu, 25 Mei 2016, 09:00 WIB
Mayor Syafruddin: Negara Lain Yang Kemampuannya Cukup Baik Itu China Dan Jepang
Mayor Syafruddin:net
rmol news logo TNI AD berhasil mempertah­ankan gelar juara umum selama sembilan tahun berturut-turut dalam kejuaraan menembak antar-angkatan darat yang dige­lar Royal Australian Army ber­tajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM).

Prestasi ini sekaligus mem­buktikan, Indonesia tidak kalah dari negara-negara maju seperti; Amerika Serikat, Perancis, Kanada, Inggris, Australia, Cina, Jepang dan Korea Selatan yang juga mengikuti kejuaraan terse­but. Yang membanggakan lagi, senapan yang digunakan untuk menembak di lomba ini bukan impor. Senjata jenis SS-2 V4 yang digunakan kontingen TNI AD adalah buatan PT Pindad. Lalu apa rahasianya sehingga kontingen TNI AD berhasil mempertahankan gelar?

Mayor Syafruddin, Komandan Tim TNI AD Di Kejuaraan Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) memapar­kan kepada Rakyat Merdeka;

Kok bisa menang terus, bagaimana ceritanya?
Kita menyeleksi petembak-petembak terbaik Angkatan Darat. Jadi ada proses selek­sinya. Setelah kita mendapatkan petembak terbaik dari hasil seleksi, itu baru kita adakan training centre sesuai dengan materi yang akan kita lomba­kan. Intinya itu ya dari latihan sebenarnya.

Kunci rahasianya apa nih sampai bisa ngalahin negara-negara adi kuasa?
Kuncinya ada dua menurut saya, yaitu kemampuan petem­bak dan alat yang digunakan. Kemudian faktor lainnya ya latihan itu.

Maksudnya?
Meskipun alatnya bagus, ke­mampuannya bagus, kalau dia tidak latihan ya tidak akan bisa mencapai target. Jadi intinya pra­jurit kita memang terlatih, dalam jangka waktu tertentu dengan materi-materi yang ada kita lati­hkan, kemudian di dalam latihan itu harus ada target nilai yang harus kita peroleh. Karena kalau keterampilan itu tidak dilatih, lama-lama dia akan hilang.

Kalau dari alatnya, apa ada kelebihan SS2 buatan Pindad dengan lainnya?
Kalau kelebihan senjata secara teknis, mungkin orang-orang teknis yang tahu. Kalau kita peng­guna di lapangan, jadi senjata itu kita gunakan dan itu bagus.

Bagusnya kira-kira dalam hal apa?
Dilihat dari akurasinya bagus, jadi digunakan untuk pertandin­gan juga bagus. Kalau perband­ingan secara spesifik dengan senjata lainnya, itu mungkin orang teknis yang mengerti. Dan senjata yang standar digunakan oleh Angkatan Darat Indonesia, ya buatan Pindad.

Respons dari negara lain melihat peserta dari Indonesia yang belum terkalahkan sejak 2008 hingga saat ini?
Responnya mereka positif, mereka mau belajar saya lihat. Jadi mereka bertanya bagaimana kita berlatih, berapa lama, itu yang mereka tanyakan.

Butuh waktu berapa lama latihannya?
Latihannya kita mulai bulan Januari sampai dengan April. Sekitar tiga bulan yang full kita latihan. Jadi selesai dari tiga bulan, itu yang kita bawa ke Australia buat berlomba.

Dilihat dari pertandingan yang lalu, kira-kira siapa yang akan menjadi pesaing berat dan perlu diwaspadai Indonesia ke depan?

Kalau kami sendiri, tim, semua negara itu sama-sama bagus. Tapi ada beberapa negara yang kami lihat kemampuannya itu yang sangat menonjol sekarang.

Negara mana itu?
Itu China. Jadi China memang perkembangannya cukup baik. Kemudian berikutnya Jepang.

Sejauh ini, apa ada kendala terkait perlengkapan atau anggaran?

Kalau masalah anggaran, kemudian perlengkapan yang ada itu sudah terdukung penuh TNI. Jadi tidak ada kendala buat kami. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA