WAWANCARA

Djoko Sasono: Secara Sadar Mengundurkan Diri, Alhamdulillah Sekarang Saya Lega...

Selasa, 29 Desember 2015, 09:06 WIB
Djoko Sasono: Secara Sadar Mengundurkan Diri, Alhamdulillah Sekarang Saya Lega...
Djoko Sasono:net
rmol news logo Keputusan pria ini melepas kursi Dirjen (Direktur Jen­deral) diacungi jempol berbagai pihak, termasuk oleh Menko Kemaritiman, Rizal Ramli. Anak buah Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ini mundur lantaran merasa gagal mengatasi kemacetan parah yang terjadi selama libur Natal dan menjelang Tahun Baru.

Apa yang menjadi dasar kepu­tusan nekatnya, Djoko Sasono memaparkannya kepada Rakyat Merdeka;

Banyak yang bersimpati dan mengapresiasi keputusan Anda. Apa komentar Anda?
Ya saya rasa ini bukan suatu hal yang luar biasa ya, wajar saja. Setiap orang punya sikap dan pandangan yang berbeda terhadap tugas yang diberi­kan. Kalau saya memilih jalan itu. Bagi saya jabatan ada­lah amanah yang harus saya pertanggungjawabkan. Ketika saya tidak mampu melaksanakan amanah tersebut, sebelum men­jadi masalah yang lebih rumit, maka saya harus mengakui tidak mampu dan berhenti sehingga orang yang lebih mampu akan menggantikannya supaya tugas berhasil diselesaikan.

Sebenarnya apa masalah yang sangat serius sehingga Anda harus mengundurkan diri?
Iya, kalau kita lihat situasi yang berkembang, yang akh­irnya mengarah pada situasi yang tidak baik, sementara kondisi lalu lintas juga sudah sedemikian, maka harus ada satu langkah untuk mendinginkan, kalau keadaan seperti itu. Dan sebagai Dirjen Perhubungan Darat tidak mungkin saling me­nyalahkan, sebagai bentuk tang­gung jawab, saya ingin meloka­lisir, saya dengan bertanggung jawab, karena memang kuncinya mengkoordinatorkan itu.

Ya sikap saya, karena tidak berhasil memberikan pelayanan yang baik, ya saya menya­takan berhenti sebagai Dirjen Perhubungan Darat. Sebagai tanggung jawab saya. Atau coba tidak saling menyalahkan, kan gitu.

Sebelum mengundurkan diri, Anda sudah meminta pendapat keluarga, apa tang­gapan mereka?
Ini sebenarnya prosesnya sangat cepat. Sehingga kalau melihat situasinya, istri saya pun mendukung. Bahwa tang­gung jawab saya ya seperti ini. Saya mundur pun, keluarga saya memahami. Karena memang ini tugas yang harus saya kawal, dan ternyata hasilnya seperti itu.

Lalu, apa Anda sudah beru­paya secara optimal sebelum memutuskan mengundurkan diri?
Sebetulnya secara proses, kita sudah melakukan langkah-langkah dan menyusun perenca­naan. Misalnya, rencana operasi segala macam, kita berkomu­nikasi dengan unit-unit berkaitan langsung dengan kegiatan pe­mantauan angkutan Natal dan Tahun Baru. Ya, upaya maksimal kita tentu saja memfasilitasi, karena kita memprediksi adanya pertumbuhan atau peningkatan volume yang akan melakukan perjalanan itu. Kita lihat sa­rana dan infrastruktur sudah semakin baik kan begitu. Nah ini adalah bentuk yang kita laku­kan. Kalau pada kenyataannya, timbul kemacetan seperti yang kemarin itu, saya rasa kita sudah berusaha, kalau toh ada yang harus bertanggung jawab maka saya kemarin menyampaikan saya bertanggung jawab.

Tentu ini adalah pengalaman yang sangat baik bagi kami, ka­lau saya secara pribadi pening­katan ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat sudah semakin membaik. Dan kebutu­han untuk melakukan perjalanan jauh, dengan adanya tol layang dari ujung ke ujung juga itu tersedia, mungkin masyarakat terbangkitkan untuk melakukan perjalanan jauh. Dan ke de­pan mungkin juga akan terjadi peningkatan ya, sejalan dengan upaya-upaya perbaikan.

Sebelum pengunduran diri, apakah memang ada masalah tertentu dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan?
Tidak, saya sudah menyatakan waktu konferensi pers. Malamnya saya juga sudah membuat surat, kebetulan lagi hari libur surat itu tidak bisa sampai langsung kepada Pak Menteri, dan beliau tidak ada di Jakarta. Surat itu sudah langsung diterima tembu­sannya oleh Sekjen, jadi ini saya meluruskan bahwa saya memang menyampaikan kepada Menteri Perhubungan, bahwa saya sudah melakukan jumpa pers, dan segala macam, kemudian saya berhenti dari Dirjen Perhubungan Darat. Itu menegaskan kembali bahwa surat dan segala macam saya ucapkan pada hari itu juga.

Respons Menteri Jonan bagaimana?
Saya belum ketemu langsung dengan beliau.

Sebelumnya Anda kan SMS Menteri Jonan, jawaban SMS-nya apa?
Beliau menjawab menghor­mati apa yang menjadi keputu­san saya.

Bagaimana suasana kebati­nan Anda setelah memutuskan mengundurkan diri, lega atau tertekan?
Alhamdulillah saya lega Mas. Karena saya memang mencari amanat dan tanggung jawab. Jadi tentu saja secara sadar saya men­gundurkan hal itu. Dan ini pela­jaran untuk saya terutama dalam menjalankan amanah, betul-betul harus kita kawal dengan baik. Dan ternyata saya untuk saat ini tidak berhasil. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA