Bekas anggota Komisi I DPR yang akrab disapa Nuning ini meÂnilai kondisi tersebut terjadi lantaran publik tanpa sadar kerap terperangÂkap dalam propaganda terorisme. Sehingga diperlukan kekebalan sosial bagi anggota masyarakat agar tidak mudah terpengaruh proÂpaganda teroris.
"Keberhasilan gerakan terorÂisme melakukan transformasi dan regenerasi sejatinya berÂmuara pada ketidakpedulian kita, termasuk dengan membiÂarkan polisi berada sendirian di garis depan pertempuran ini," ujar Nuning. Berikut wawancara selengkapnya;
Jadi bagaimana cara ampuh memberantas jaringan terorÂisme ini?Teroris itu
extraordinary crime. Untuk itu kita harus menekankan pentingnya penanÂganan terorisme secara kompreÂhensif, tak hanya oleh kepolisian semata. Namun hal itu tak terjadi disini. Buktinya, setiap kali terÂjadi penumpasan teroris selalu diwarnai dengan aksi yang meÂnyudutkan kepolisian karena tewasnya para teroris.
Apa tidak ada cara lain, selain menewaskan?Sebenarnya institusi yang paling dirugikan dengan tewasÂnya tersangka adalah polisi. Karena memutus mata rantai dan menutup pintu bagi polisi untuk menguak agenda mauÂpun mengurai jaringan mereka. Ironis memang, polisi yang melindungi masyarakat justru menjadi bulan-bulanan di saat berhasil menangkap para pelaku teror tersebut. Padahal kita tahu doktrin ekstrim yang digenggam para tersangka teroris. Kematian justru merupakan puncak ultima dari doktrin mereka. Tak heran jika mereka justru dengan gigih menyongsong kematian, dengan memberikan perlawanan dan tak hendak menyerah. Tentu tidak adil jika teroris yang sengaja 'bunuh diri' demi meraih 'surga' yang mereka yakini, namun poliÂsi yang harus menanggungnya.
Selain memperdebatkan soal HAM, banyak juga yang curiga bagaimana jika yang tewas adalah korban atau bukan teroris?Perdebatan semacam ini sebeÂnarnya tidak perlu karena hanya menguras energi dan kontra produktif. Kita justru tergiring terlalu jauh, melenceng dari substansi persoalan sebenarnya. Diskursus ini seakan justru menÂjadi bunker perlindungan bagi para teroris. Jangankan sampai ke akar-akarnya, baru sampai ranting saja orang telah ribut. Inilah yang justru menyebabkan gelora terorisme tak kunjung padam.
Penilaian Anda, operasi penÂangkapan teroris yang baru ini dijalankan Polri seperti apa?Yang terpenting dalam penÂangkapan teroris itu juga harus dimanfaatkan untuk membongÂkar jaringan teroris berikut embrio permasalahannya apa sehingga mereka menjadi pelaku terorisme.
Dengan rangkaian penangÂkapan itu, apakah sudah cuÂkup signifikan memutus ruang gerak mereka (teroris) dan bisa memastikan perayaan tahun baru kali ini berlangÂsung aman? Insya Allah aman. Tentu kita berdoa yang terbaik bagi negara kita. Tentu kita juga harus tetap waspada baik terhadap pelaku lokal maupun adanya kemungÂkinan gangguan keamanan yang bisa saja dilakukan oleh Foreign Terrorist Fighting, misalnya dari Uighur di Poso. Kelompok lain yg telah mendapat pelatihan ISIS. Yang penting semua unsur masyarakat harus tingkatkan kewaspadaan karena biasanya suasana suka cita tahun baru membuat lalai untuk menjaga keamanan bukan saja di antara anggota masyarakat tapi aparatÂnya juga. Segala hal yang bersiÂfat anomali di lingkungan hidup kita harus menjadi perhatian dan segera dilaporkan ke pihak berwajib. ***
BERITA TERKAIT: