Â
Penanganan kasus yang dianggap gaduh itu memang meÂnyedot perhatian publik. Apalagi Komjen Budi Waseso (Buwas) digeser dari Kabareskrim menjaÂdi Kepala BNN tak lama setelah anggotanya menggeledah kantor Pelindo II.
Banyak pihak sudah angkat bicara mengenai itu. Bagaimana tanggapan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh? Benarkah baginya penanganan kasus dugÂaan korupsi Pelindo II itu gadÂuh? Simak wawancara
Rakyat Merdeka dengan Surya Paloh berikut ini:
Apa tanggapan Anda mengeÂnai penanganan kasus dugaankorupsi Pelindo II? Law enforcement harus berjalan. Namun perlu diperhatikan, jangan sampai menimbulkan kegaduhan.
Memangnya apa yang salah jika gaduh? Kalau gaduh itu kan mudah sekali terprovokasi. Mudah sekali untuk saling mencurigai satu sama lain.
Bukankah kegaduhan itu konsekuensi dari penegaÂkan hukum, kenapa diperÂlemah? Law enforcement itu harus berjalan sebagaimana mestiÂnya. Tetapi spirit untuk menegakkan
law enforcement itu tentunya pada pijakan kondisi obyektif dan realitas kehidupan kesehariankita.
Maksudnya? Kegaduhan dengan kebijakan dan komentar-komentar itu memÂbikin masyarakat semakin tidak
confident pada diri mereka.
Baiknya? Bahwasanya kita harus menuÂju pada suasana yang lebih kondusif.
Bagaimana caranya? Kalau ini dikemas secara lebih baik, lebih tenang, bisa membaÂwa sesuatu yang kondusif. Saya hanya berharap dalam penegaÂkan hukum itu harus dilakukan dengan penuh kematangan dan strategi yang tepat. Ini akan sangat membantu situasional kita yang terus terang saja sudah terjebak pada pragmatisme dan apatisme.
Bagaimana agar kasus ini cepat selesai? Policy kebijakan apapun, termasuk penegakan hukum, jangan terlalu banyak
show off. Lupakan pencitraan diri. Apalagi menteri kabinetnya juga berkomentar, seÂhingga masyarakat berpikir, ada apa ini sebenarnya. Kok tidak ada sinkronisasi dan koordinasi yang baik dalam kabinet.
Aparat penegak hukumnya juga melakukan tindakan-tinÂdakan yang tujuannya untuk menegakkan hukum, tetapi fakÂtor psikologis masyarakat bisa terganggu.
Yang terganggu itu seperti apa konkretnya? Mudah sekali terprovokasi, mudah sekali untuk mencurigai satu sama lain. Ini memerlukan perhatian dari yang mempunyai otoritas dan wewenang agar berhati-hati untuk melakukan tindakan.
O ya, Presiden Jokowi sudah mengeluarkan paket kebiÂjakan ekonomi. Kok belum signifikan dampaknya? Kita harus sabar. Tidak mungÂkin kita mengharapkan pemerÂintah itu seperti tukang sulap. Yang bisa seketika dan bisa instan ya. Kesabaran diperluÂkan. Pemerintah berupaya untuk mengambil beberapa langkah strategis dalam melakukan deregÂulasi dengan paket ekonominya. Saya pikir itu bisa dilihat sebagai langkah awal yang baik.
Mungkin tidak cukup muÂjarab? Ketika strategi itu belum berÂdampak secara signifikan, saya yakin dan percaya pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah akan melakukan tahapan langÂkah berikutnya yang membikin rasa
confident pelaku dunia usaha, praktisi dunia usaha, dan tentunya menggerakkan berbagai sektor, termasuk sektor riil. ***
BERITA TERKAIT: