Makanya bekas Pangdam Jaya dan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku heran kenapa-angÂgaran lembaga yang dipimpinnya dipangkas dalam jumlah yang cukup besar.
Dari awalnya disebut-sebut akan mendapat anggaran sebeÂsar Rp 10 triliun, turun menjadi sekitar Rp 2 triliun. Kemudian turun lagi di angka Rp 1,592 triliun.
"Ada sejumlah agenda strategis yang sudah disusun. Antara lain rencana rekrutmen 1.000 anggota BIN. Jika anggaran tidak terpenuhi, maka ini hanya sebatas wacana," kata Sutiyoso kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin. Berikut kutiÂpan selengkapnya:
Berapa anggaran idealnya yang dibutuhkan?Setidak-tidaknya tahun ini BIN bisa diplot anggaran sebesar Rp 3,7 triliun. Itu minimal.
Bukankah di tengah sulitÂnya ekonomi saat ini, BIN seharusnya mengencangkan ikat pinggang?Bandingkan saja dengan lemÂbaga-lembaga yang lain. Anda tahu kan besarnya berapa.
Memangnya kenapa Anda minta tambahan anggaran?Karena BIN seperti di Amerika Serikat itu terbagi dua, ada daÂlam negeri dan ada luar negeri ya, CIA dan FBI. Di negara lain juga begitu. Tapi di Indonesia dirangkap satu lembaga namanÂya Badan Intelijen Negara. Jadi tugas dan lingkupnya luas.
Artinya butuh anggaran besar?Ya. Nggak masuk akal kalau pembiayaannya hanya sekian gitu. Jadi kita nggak akan makÂsimal.
Bagaimana koordinasi denÂgan DPR?BIN dan Komisi I akan memÂperjuangkan anggarannya ditambah, sehingga kinerja BIN bisa maksimal. Terutama untuk menÂjaga keamanan dalam negeri. Yang selama ini tidak bisa terdeÂteksi dengan baik, karena jumlah anggota BIN sangat kurang.
Memangnya berapa jumlah anggota BIN saat ini?Dari kebutuhan 5.400 orang, yang ada hanya 1.900-anorang. Itu kurangnya banya ksekali. Juga perlengÂkapan-perlengkapan sekaÂrang sudah masuk di dalam cyber-war. Makanya kita akan tingkatkan kemampuan kita.
Makanya Anda minta Rp 3, 7 triliun untuk tahun ini?Ya. Anggaran yang ideal bagi BIN saat ini kira-kira Rp 3,7 triliun lah. Itulah yang kita minta untuk anggaran 2016.
Jumlah segitu, apa sudah cukup ideal?Itu sudah kebutuhan minimal lah. Di dalam presentasi Kepala BIN sebelumnya, tahun lalu pun minimal Rp 3 triliun. Itu sudah disepakati oleh Komisi I DPR pada saat Kepala BIN yang lama.
Barangkali kondisi keuanÂgan Indonesia yang sulit jadi alasannya?Lembaga-lembaga yang lain juga kan besar. Anda tahu kan besarnya berapa. Ke situ saja bandingannya.
Dari Rp 3,7 triliun, anggaÂran terbesar akan diposkan ke mana saja?Operasional, kan intelijen itu yang besar operasionalÂnya. ***
BERITA TERKAIT: