Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

'Otak Zulkifli Hasan Penuh dengan Nafsu Kekuasaan'

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 02 September 2015, 17:23 WIB
'Otak Zulkifli Hasan Penuh dengan Nafsu Kekuasaan'
zulhas saat menjabat menteri kehutanan
rmol news logo Partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat saat ini sedang kehilangan dukungan. Pasalnya, kinerja buruk yang ditunjukan pemerintahan Jokowi-JK.

"PDIP dan PKB sekalipun bisa tidak masuk dalam jajaran partai besar saat pemilu 2019 nanti," ungkap pengamat politik, Jajat Nurjaman, dalam siaran persnya (Rabu, 2/9).

Karena itu dia menegaskan, keputusan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bergabung dengan barisan pendukung pemerintah dinilai sebagai blunder.  Dengan langkah politik seperti itu, tidak heran jika pada pemilu 2019 PAN tidak lolos threshold.
 
"Bingung juga melihat PAN justru malah bergabung, itu berarti otak Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN) penuh dengan nafsu kekuasaan dan mengabaikan masa depan partainya," tandas Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) ini.

Dalam keterangan pers di Istana, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan keputusan bergabung itu diambil murni untuk menyukseskan pemerintah. Jadi tidak ada transaksi politik.

"Kami menyatakan PAN bergabung dengan pemerintah. Jika sebelumnya mendukung,  kini bergabung untuk menyukseskan program-program pemerintah," ucap Zulhas, panggilan akrab Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.  [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA