Pada pertemuan tersebut, keduanya membahas keberlanjutan beberapa proyek strategis antara Indonesia dan Jepang melalui JICA.
Salah satu proyek strategis yang dibahas, yakni keberlanjutan Mass Rapid Transportation (MRT) fase 2 jalur Utara – Selatan yang perlu mengalami penyesuaian.
“Pemerintah Indonesia mendukung keberlanjutan proyek MRT dan mengapresiasi proyek-proyek strategis nasional lainnya yang sudah terjalin antara kedua negara, seperti pembangunan jalan tol, Pelabuhan Patimban, kerja sama sektor migas, infrastruktur digital, dan pengembangan kawasan ekonomi,” ujar Menko Airlangga.
Sementara itu, Presiden JICA, Akihito Tanaka juga menyampaikan harapannya agar
groundbreaking MRT jalur Timur – Barat dapat dilaksanakan pada pertengahan tahun 2024.
“Kami berharap proyek-proyek strategis tersebut akan terus berlanjut sebagai
key element kerja sama antara kedua negara,” tutur Presiden JICA Akihito Tanaka.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga dan Presiden JICA berbagi pandangan akan pentingnya menjajaki kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia, mengingat Jepang membutuhkan tenaga kerja teknik.
Begitu juga Indonesia membutuhkan keahlian tenaga kerja Jepang untuk bertransformasi. Menko Airlangga juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia di sektor digital.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian, Staf Khusus Menko Perekonomian, serta jajaran pejabat JICA.
BERITA TERKAIT: