WAWANCARA

Yenti Garnasih: Kami Masih Berkomitmen Lahirkan Pimpinan KPK yang Berkualitas

Jumat, 31 Juli 2015, 10:05 WIB
Yenti Garnasih: Kami Masih Berkomitmen Lahirkan Pimpinan KPK yang Berkualitas
Yenti Garnasih/net
rmol news logo Dari 48 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tersisa, belum diketahui akan mengerucut berapa nama dalam seleksi tahap ketiga ini. Yang jelas, tugas Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK untuk mencari delapan nama untuk diserahkan kepada Presiden Jokowi.

Setelah itu, Presiden Jokowi menyerahkan delapan nama itu ke DPRuntuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.

Melihat pentingnya tahapan terakhir ini, Pansel Pimpinan KPK rawan disusupi penitip dan diintervensi. Akankah sembilan srikandi itu itu goyah? Simak wawancara Rakyat Merdeka dengan anggota Pansel Pimpinan KPK Yenti Garnasih berikut ini:

Apa Pansel Pimpinan KPK tetap kokoh dari intervensi?

Kami masih memegang komit­men untuk melahirkan pimpinan KPK yang berkualitas.

Ada yang curiga, nanti pihak kekuasaan yang menentukan calon lolos seleksi?

Tentang kecurigaan yang lolos adalah The President Man, saya kira tidak. Semoga tidak ada anggota Pansel yang mau dititipi seperti itu.

Sejauh ini apa ada inter­vensi?
Sejauh ini tidak ada titipan atau intervensi. Saya berharap tidak ada yang titip atau intervensi sampai akhir tugas kami. Biarkan kami bekerja secara profesional sesuai dengan aturan dan etika.

Konflik kepentingan antar anggota Pansel rawan terjadi, apa sudah ada indikasi ke sana?
Sejauh ini tidak ada konflik kepentingan. Sebab, kepent­ingan kami hanya satu, yakni mencari pimpinan KPK yang mengerti permasalahan yang dihadapi KPK saat ini.

Bagaimana Pansel memasti­kan bisa menghasilkan Capim KPK berkualitas?

Kami tidak bisa memasti­kan, tapi paling tidak kami sudah berusaha dan mengharap sekali agar mendapatkan calon pimpinan (capim) KPK yang berkualitas.

Apa upaya Pansel agar calon yang dipilih nanti benar-benar bersih dari korupsi dan per­buatan tercela?
Langkah-langkah yang kami lakukan mulai dari seleksi ad­ministrasi, seleksi melalui maka­lah tentang diri dan kompetensi. Kemudian assesment berkaitan dengan personality, integrity, masalah psikologis yang lain seperti tahan atas tekanan, leadership, kerja tim, menahan diri, tidak emosional dan lain-lain.

Selain itu kita juga melakukan tracking untuk mendapatkan re­kam jejak calon yang dilakukan oleh polisi, jaksa, BIN, PPATK, KPK, menteri keuangan. Khusus PPATK tentang rekening dan keuangan tentang ketaatan pajak.

Tahapan bagian mana yang paling menentukan kelulusan calon pimpinan KPK?
Semua tahapan diperhitung­kan secara proporsional dan bob­otnya sudah kita perhitungkan.

Calon pimpinan KPK seperti apa yang dicari?
Orang yang memahami tekhnis yuridis hukum koru­psi, mengetahui seluk beluk penyidikan, kapan menjadikan seseorang menjadi tersangka, kekuatan alat bukti, rencana dak­waan (rendak), penuntutan, dan juga sampai dengan bagaimana mengeksekusinya, baik terhadap pelaku maupun rampasan hasil korupsi.

Selain itu, mereka juga mema­hami arti supervisi, monitoring,koordinasi dengan Polisi dan Jaksa. Contoh kapan KPK akan mengambil alih kasus yang ditangani oleh Kejaksaan atau Kepolisian atau kapan melimpah­kan kasus kepada Kejaksaan dan Kepolisian dimana KPK kemudian melakukan supervis­inya, dan pengembangangan dan pengoptimalan SDM.

Apa sudah ada laporan calon bermasalah dari hasil tracking dengan sejumlah lembaga penegak hukum?
Belum ada laporan calon bermasalah dari hasil tracking karena hasil tracking diserahkan 21 Agustus batas akhirnya.

Apa saja masukan dari masyarakat?
Kalau masukan dari masyarakat banyak. Namun Pansel tidak menelan mentah-mentah begitu saja, tetap diklarifikasi. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA