Menpora Serukan Penyambutan Besar-besaran Asian Games 2018

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 22 Mei 2015, 23:33 WIB
Menpora Serukan Penyambutan Besar-besaran Asian Games 2018
imam nahrawi/net
rmol news logo Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengajak kepada semua pihak, terutama kalangan instansi pemerintah dan pihak swasta, untuk bersama-sama Kemenpora menyemarakkan penyambutan dan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Sebab, menjadi penyelenggara pesta olahraga se-Asia ini merupakan momen yang langka dan bersejarah, dan baru bisa kembali digelar di Tanah Air setelah rentang waktu lebih dari setengah abad.

Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games pada 1962 di masa Presiden Soekarno. Kini, peristiwa olahraga bersejarah itu akan kembali hadir di Tanah Air pada 2018. Kita semua harus menyambutnya dan ikut bersama-sama menyukseskannya. Kami dari Kemenpora mengajak kepada semua instansi pemerintah lain, kalangan swasta dan masyarakat pada umumnya untuk bersama-sama menggelorakan penyambutan Asian Games 2018. Kita harus bangga dengan kepercayaan besar yang telah diperoleh,” ujar Menpora di Jakarta, Jumat (22/5).

Ajakan Menpora ini sekaligus terkait dengan salah satu permintaan dari OCA (Olympic Council of Asia) agar pemerintah Indonesia lebih awal dalam mempersiapkan kerangka kegiatan public relations untuk Asian Games 2018. Permintaan OCA itu disampaikan dalam pertemuan tahunan 66th OCA Executive Committee Board di Teheran, Iran, Kamis 21 Mei kemarin. Pada pertemuan tersebut, Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S. Dewa Broto dan Ketua Umum KOI Rita Subowo memimpin delegasi Indonesia.

Menurut Menpora, Asian Games 2018 merupakan hajatan besar bersama dan Presiden Joko Widodo memimpin langsung persiapan dan penyelenggaraannya karena merupakan Ketua Pengarah dalam Kepanitian Asian Games 2018. Karena itu kampanye penyambutan terhadap pesta olah raga terbesar di Asia ini tidak cukup hanya dilakukan oleh Kemenpora.

Instansi pemerintah lain, baik pusat maupun dearah dan pihak swasta bisa membantu menggelorakan persiapan Asian Games 2018 dengan ikut memasang baliho atau spanduk di depan kantor kantor masing-masing atau tempat strategis. Bila perlu, di depan mall-mall dan toko-toko juga ada spanduk penyambutan Asian Games. Bisa juga menggelar berbagai kegiatan olah raga massal bertemakan Road to Asian Games 2018. Kami di jajaran Kemenpora sudah mulai melakukan itu,” jelas Cak Imam, sapaan akrab Imam Nahrawi.

Menpora menegaskan bahwa pihaknya akan memperhatikan berbagai masukan yang telah disampaikan OCA kepada pemerintah Indonesia dalam pertemuan tahunan OCA Executive Committee Board tersebut. Seperti permintaan agar segera membuat sekretariat tetap panitia Asian Games 2018 dan didukung dengan keberadaan SDM yang permanen, serta tersedianya rekening tertentu untuk memastikan ketersediaan anggaran Asian Games 2018.

Kita akan segera merespon permintaan OCA tersebut sekaligus mempertajam persiapan Asian Games 2018 dengan menggelar rapat dengan jajaran Sekretariat Negara pada pekan depan,” tambah Cak Imam.

Dalam pertemuan tahunan OCA kemarin, Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto yang mewakili Menpora, sudah melaporkan berbagai persiapan serius Indonesia menghadapi Asian Games 2018. Diantaranya, telah ditandatanganinya Kepres Kepanitiaan Asian Games 2018 dan dsiapkannya draft Instruksi Presiden RI yang akan sesegera mungkin ditanda-tangani, dengan tujuan untuk memastikan kesiapan dan kebutuhan daya dukung seluruh lembaga tinggi negara dalam membantu terlaksananya Asian Games 2018.

Mengingat Kepres Asian Games 2018 baru saja ditanda-tangani, kegiatan peluncuran logo, maskot dan slogan sebagai bagian dari kampanye sosialisasi Asian Games 2018 baru akan diadakan secepatnya paling lambat sebelum bulan Agustus 2015. Kemenpora bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata akan sesegera mungkin menunjuk Duta Budaya Asian Games 2018,” jelas Gatot. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA