provinsi maupun kabupaten/kota.
Baroji tergesa-gesa mendaÂtangi kantor Kemenag Kota Tangerang yang terletak di Jalan Ahmad Yani Nomor 8. "Masih buka nih," ujarnya sambil meliÂhat jarum jam di tangan kananÂnya. Waktu menunjukkan pukul 3 sore. Masih ada waktu sejam sebelum waktu pelayanan di kantor ini ditutup.
Tiba di depan kantor yang diÂtuju, Baroji tak langsung masuk. Bercermin di kaca kantor, dia merapikan pakaian. Peci dan dasi dikeluarkan dari tas selemÂpang yang dibawanya. "Kalau mau ke kantor ini harus pakai dasi," katanya
Setelah merapikan diri selama 10 menit, Baroji terlihat percaya diri melangkah masuk. Tak perlu bertanya kepada petugas resepÂsionis, ia langsung menuju ke bagian pelayanan khusus haji. Letaknya di belakang Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tangerang.
Baroji mengenali petugas pria yang sedang menyusun tumpukan map bersampul hijau. "Assalamu'alaium Pak Taufik," sapa Baroji.
"Wa'alaikum Salam Pak Baroji," jawab Taufik yang juga mengenakan dasi. Kedua orang ini rupanya saling kenal.
Profesi Baroji membuatnya kenal dengan Taufik, pegawai di kantor itu. Sembilan tahun terakhir, Baroji bertugas sebagai penghulu di KUA Kecamatan Pinang. KUAini berada di bawah kantor Kemenag Kota Tangerang.
Tahun lalu, Baroji juga mendaftar untuk jadi petugas haji. Sama seperti tahun lalu, berkas pendaftaran diserahkan kepada Taufik.
Kemarin adalah hari terakhir pendaftaran untuk jadi petugas haji 2015. Masa pendaftaranÂnya pendek: hanya tiga hari. Ada beberapa formasi petugas haji yang dibuka. Yakni Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI). Formasi berikutnya Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
Pelamar TPHIharus memasukkan berkas ke dalam map hijau. TPIHImap kuning. Sedangkan pelamar TKHI map merah. Baroji mengeluarkan map hijau. Ia hendak melamar jadi TPHI.
"Bismillah lolos," ucap Baroji ketika menyerahkan berkas pendaftaran kepada Taufik.
Tahun lalu, Baroji juga melaÂmar formasi yang sama. Namun tak lolos saat seleksi. Dari sekian banyak pelamar, hanya 10 besar yang terpilih.
Ada dua tahap seleksi yang harus dilalui calon petugas haji 2015. Pertama tes tulis di tingkat kabupaten/kota. Mereka yang lolos akan diseleksi lagi di tingkat provinsi. Untuk musim haji 2015, Kementerian Agama membutuhkan 3.125 petugas dari seluruh provinsi untuk menjadi pendampingi jamaah haji selama di Tanah Suci.
Taufik membuka berkas pendaftaran Baroji. Di dalamnya terdapat sejumlah fotokopi doÂkumen. Mulai dari KTP, ijazah terakhir, SK pertama dan terakhÂir sebagai PNS, surat keterangan sehat, SKCK, sertifikat kursus bahasa Arab dan Inggris, dan sertifikat pembimbing haji
Sebelum Taufik mengomenÂtari berkas pendaftaran, Baroji lebih dulu membuat pengakuan. Ia berterus terang belum pernah naik haji. Salah satu persyaraÂtan untuk bisa jadi petugas haji 2015 adalah pernah hajiâ€"yang dibuktikan dengan sertifikat atau piagam yang dibuat maskapai penerbangan haji dan fotokopi visa haji.
"Nah itu dia, saya belum haji. Masih ngantre. Tahun 2018 beÂrangkat," aku Baroji.
Tak mau menjatuhkan semanÂgat Baroji, Taufik mengatakan untuk bisa jadi TPHImemang diutamakan yang sudah pernah haji. Syarat ini tidak mutlak. Sedangkan untuk formasi TPIHI dan TKHI, syarat itu wajib dipenuhi sebelum melamar.
Usai menerima berkas pendafÂtaran, Taufik meminta Baroji daÂtang lagi ke sini pada 27 Maret. "Untuk ambil nomor peserta tes tulis," katanya.
Tes tulis calon petugas haji Kota dan Kabupaten Tangerang akan digelar serempak pada 1 April mendatang. Taufik berpeÂsan kepada Baroji agar belajar sebelum mengikuti tes itu.
"Iya sih, tahun lalu saya binÂgung ngerjain soalnya karena pakai istilah Arab," kata Baroji polos.
Sejam menjelang penutupan masa pendaftaran calon petugas haji 2015, pelamar yang datang ke kantor ini semakin ramai. Sepertiganya adalah penghulu yang bertugas di berbagai KUAdi Kota Tangerang. Mereka juga datang ke kantor Kemenag Kota Tangerang mengenakan peci dan dasi.
Mereka akan bersaing untuk menjadi 10 besar dalam seleksi nanti. Sepuluh nama calon petugas haji 2015 dari Kota Tangerang akan dikirim untuk mengiÂkuti seleksi tingkat provinsi. Dari sepuluh orang itu hanya a kan diambil tiga besar untuk mewakili kota ini. Proses seleksi dari tingkat kota/kabupaten hingga provinsi tak dipungut biaya.
Dikasih Soal 10 Esai, Tak Tahu Istilah Muassasah
Baroji pernah mendaftar jadi petugas petugas haji 2014. Penghulu di KUA Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ini tak lolos seleksi.
Tahun ini, dia melamar lagi untuk jadi petugas haji 2015. Pria berusia 44 tahun itu ingin mengisi formasi sebagai petugas Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI). Tugasnya, memandu calon haji Indonesia hingga ke tanah suci.
Pendaftar calon TPHIdiuÂtamakan yang sudah haji. Jika belum pernah haji dikhawatirÂkan tidak tahu kondisi di Arab Saudi. Tapi syarat pernah haji tidak mutlak.
"Kalau belum haji, repot nanti ngatur jamaah bagaimana," ujar Taufik, panitia pendaftaran calon petugas haji 2015 di Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang.
Baroji maju terus meski belum pernah haji. Kerap mengikuti pelatihan, ia merasa sudah paham bagaimana cara mendampingi jamaah haji.
"Saya ngikutin pelatihan kalau lagi nggak ada yang dinikahin," kata Baroji.
Untuk menambah pengetahuannya, dia juga membuka internet mengenai penyelengÂgaraan haji dari tahun ke tahun. Lantaran itu dia yakin akan lolos jadi petugas haji tahun ini.
Tahun lalu dia tak lolos seleksi petugas haji karena masih buta soal sejumlah istilah daÂlam penyelenggaraan haji. Saat tes tulis, dia disodori 10 pertanyaan yang harus dijawab secara esai. "Kayak (istilah) muassasah, saya dulu engÂgak ngerti jadi salah jawab," katanya.
Kini dia sudah paham, muasÂsasah merupakan organisasi yang bertanggung jawab daÂlam menyediakan akomodasi, transportasi, bimbingan haji, dan pelayanan umum kepada jamaah.
Kemenag: Tesnya Bukan Sekadar Formalitas Lho Seleksi Calon Petugas Haji 2015 Taufik, pegawai di di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang, sibuk merapikan puluhan map yang menumpuk di meja kerjanya. Map itu berisi berkas persyaratan pelamar calon petugas haji 2015.
Data dari dalam map, lalu diinput ke dalam komputer di meja pendaftaran. Proses seleksi dimulai dari sini. Berdasarkan data yang dimasukÂkan ke dalam komputer ini bisa diketahui pelamar yang tidak lengkap dokumen perÂsyaratannya.
Total pendaftar calon petugas haji 2015 dari Kota Tangerang sebanyak 30 orang. Semuanya, adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah ini.
"Non PNS daftarnya di pusat (Kemenag)," ujar Taufik, petuÂgas penerimaan pendaftaran calon petugas haji 2015.
Ia menjelaskan, biasanya petugas haji memang berasal dari PNS Kemenag. Sebab memang bidang tugasnya. Meskipun begitu, tak semua pendaftar bakal lolos jadi petugas haji. Mereka harus mengikuti seleksi lebih dulu. Dari sekian banyak peÂlamar, nantinya hanya dipilih tiga orang untuk mendampingi jamaah haji dari Kota Tangerang.
Kepala Subdit Bimbingan Petugas Haji Kementerian Agama, Khoirizi menjelasÂkan, perekrutan petugas haji dilakukan untuk mencari orang terbaik. "Ada anggapan tes petugas haji hanya formalitas. Itu tidak benar, karena ada peserta tes yang memang tidak lulus. Kelulusan murni ditenÂtukan hasil tes calon petugas," kata Khoirizi.
Khoirizi menjelaskan, petuÂgas haji akan bertugas meÂlayani jamaah haji Indonesia di embarkasi tanah air, selama di Arab Saudi, dan ketika kembali lagi ke tanah air.
Untuk memperoleh petugas yang handal dan berkualitas, rekruitmen petugas dilakukan secara kompetitif dan keluluÂsannya didasarkan pada hasil tes seleksi.
"Tes petugas haji cukup panjang, melalui seleksi administrasi, tes kompetensi, dan wawancara," pungkasnya. ***