WAWANCARA

Sarwono Kusumaatmadja: Kalau Agung-ARB Nggak Bersatu, Bikin Partai Baru Lagi Juga Apa-apa

Minggu, 22 Maret 2015, 08:28 WIB
Sarwono Kusumaatmadja: Kalau Agung-ARB Nggak Bersatu, Bikin Partai Baru Lagi Juga Apa-apa
Sarwono Kusumaatmadja
rmol news logo Kalau Partai Golkar kubu Agung Laksono dengan kubu Aburizal Bakrie (ARB) tidak kunjung menyatu, mending bikin partai baru.
 
"Kalau kubu Agung Laksono dan ARB bisa akur, ya syukur. Tapi kalau nggak bisa, mau bikin partai baru juga nggak apa," usul Sarwono Kusumaatmadja, yang pernah menjabat sebagai Sekjen DPP Partai Golkar di era 1980-an ini.

Gejolak internal Golkar belum usai. Kebijakan Menkumham Yasonna Laoly yang diharapkan menjadi solusi, justru memicu masalah lain.

Para senior yang sejatinya bisa menjadi penengah, juga tak bisa berbuat banyak. Dampaknya, sejumlah agenda politik Golkar, khususnya dalam waktu dekat; Pilkada, terancam amburadul. Sebab masing-masing kubu masih berkutat mengklaim di­rinya paling berhak dan sah.

Selain berkomentar soal Golkar, Menteri Kelautan per­tama ini juga memberi jempol pada kinerja Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan saat ini.

Dia menilai, gaya koboi Susi telah memberi banyak kemajuan untuk sektor maritim Indonesia.

Simak wawancara selengkap­nya dengan Sarwono Kusumaatmadja:


Kok Anda cenderung mem­bolehkan lahirnya partai baru lagi di Golkar?
Ya memang lebih baik bikin partai baru kok. Dengan adanya kesempatan buat partai baru itu, partai itu betul-betul di tangan mereka sendiri.

Apa fenomena ini pertanda titik kejayaan Golkar akan berakhir?
Bagi saya, sebagai orang Golkar, kalau Golkar berjaya lagi, ya syukur. Tapi kalau jeblok juga, saya nggak mikir.

Kenapa sudah nggak mau mikir?

Soalnya sekarang juga sudah banyak Golkar baru ya kan.

Ada saran untuk kedua kubu ini?
Nggak ada.

Kenapa nggak ada, kan Anda senior di Golkar?
Mereka kan orang dewasa, sudah tahu akibat dari perbua­tannya. Ngotot mau berantem toh mereka sudah tahu apa kon­sekuensi perbuatannya.

Nah, bagaimana dengan gaya Menteri Kelautan saat ini, apa jadinya sektor kelau­tan kita?
Pasti membaik. Mesti galak dulu baru memperbaiki.

Anda setuju dengan sikap galak Susi?
Saya setuju, karena kalau nggakbegitu, nggak bisa perbaiki keadaan. Tapi jangan diharapkan perbaikan itu segera terasa karena masalahnya tidak sederhana, kar­ena maling itu bukan pencurinya. Tapi yang berjaga juga bermain.

Artinya sikap seperti itu positif?
Ya, bagus. Tapi jangan diharap pula perbaikan itu akan menyenangkan semua orang, nggak mungkin.

Apa kira-kira tantangan di sektor kelautan?
Kalau masalah perikanan, di selu­ruh dunia itu problem. Kita mengh­adapi sindikat global. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA