WAWANCARA

Arrmanatha Nasir: Kami Minta Kedubes Negara Timur Tengah Hati-hati Keluarkan Visa Untuk WNI

Rabu, 11 Maret 2015, 09:32 WIB
Arrmanatha Nasir: Kami Minta Kedubes  Negara Timur Tengah Hati-hati Keluarkan Visa Untuk WNI
Arrmanatha Nasir
rmol news logo Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah melakukan investigasi mengenai 16 WNI (warga negara Indone­sia) yang dikabarkan hilang di Turki. Hasilnya, mereka memisahkan diri dari rombongan tur dan tidak mau pulang ke Indonesia.
 
"Dalam masalah ini, Kemlu nggak mau dianggap kebobolan. Kami kan bisa mencegah orang bepergian ke luar negeri," kata Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, 16 dari pu­luhan anggota rombongan tur hi­lang di Turki. Mereka berangkat 24 Februari 2015 dari Jakarta ke Turki dengan pesawat Turkish Airlines TK 67.

Setibanya di Bandara Turkish International Attaturk, Istanbul, mereka menyampaikan ke­pada pimpinan rombongan bahwa mereka akan berpi­sah dari rombongan. Mereka berjanji kembali bergabung pada 26 Februari 2015 di Kota Pamukkale, Turki.

Ditunggu hingga tanggal yang dijanjikan, 16 peserta tur itu menolak bergabung dengan rombongan tur. Rombongan ini dijadwalkan pulang pada 4 Maret 2015 pukul 00.40 menggunakan Turkish Airlines TK 66. Namun, 16 WNI yang memisahkan diri itu tidak mun­cul di bandara.

Arrmanatha Nasir selanjutnya mengatakan, pihaknya sudah meminta Kedutaan Kedutaan Besar Indonesia di Timur Tengah untuk mendekati kelompok-kel­ompok WNI, baik mahasiswa, TKI, dan pekerja lainnya.

"Kami minta Kedubes meng­ingatkan WNI agar tidak gam­pang ikut kelompok radikal dan menjauhi kelompok radikal," kata Arrmanatha.

Berikut kutipan lengkapnya:

Selain itu, Kemlu melaku­kan apa lagi?
Kemlu meminta Kedutaan Besar Negara Negara Timur Tengah untuk lebih berhati-hati memberikan visa ke WNI. Kami meminta Kedubes asing itu untuk melihat latar belakang WNI dengan lebih teliti. Melihat aplikasi dan latar belakang serta tujuan para pemohon. Jangan sampai melakukan tujuan lain.

Apa hanya itu?
Kami juga meminta selu­ruh perwaklian kita di seluruh luar negeri untuk melakukan pendekatan kepada WNI yang ada di sana agar tidak terlibat dalam politik lokal. Tidak ikut gerakan-gerakan radikal. Ini perlu secara terus menerus di­lakukan.

Apa sudah diketahui apa motif mereka nggak mau pu­lang ke Indonesia?
Apa motifnya itu sudah di­lakukan penyelidiakn oleh Kepolisian, Badan Intelijen Negara (BIN), dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Mungkin mereka yang bisa memberikan informasi apa tujuan-tujuannya.

Apakah ini berkorelasi den­gan ISIS?
Kalau Kemlu belum mau berspekaulasi kepada hal itu. Kita masih menunggu hasil investigasi.

Dalam kasus ini, apa Kemenlu tidak kebobolan?

Ya, karena Kemlu bukan tu­gasnya untuk mencegat orang bepergian keluar negeri. Orang ke luar negeri butuh paspor kan. Nah yang mengeluarkan paspor kan bukan Kemlu, tapi Imigrasi. Untuk mencegah hal seperti ini, di situlah kuncinya. Harus koordinasi antara Imigrasi antara Kepolisian. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA