WAWANCARA

Andi Eka Sakya: April, Jakarta Sudah Masuk Musim Kemarau, Bali Baru Juni

Selasa, 10 Maret 2015, 09:05 WIB
Andi Eka Sakya: April, Jakarta Sudah Masuk Musim Kemarau, Bali Baru Juni
Andi Eka Sakya
rmol news logo Musim hujan bakal berakhir. Diperkirakan awal musim kemarau pada April hingga Juni 2015.

Hal tersebut berdasarkan anali­sis dan prediksi dinamika at­mosfer dan laut yang dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengungkapkan, pada Juli sebanyak 85 persen wilayah Indonesia masuk musim kema­rau dengan curah hujan kurang dari 150 mm per bulan.

"Sebanyak 82 persen wilayah Indonesia itu akan masuk ke musim kemarau pada April, Mei, Juni," ujar Andi Eka Sakya kepa­da Rakyat Merdeka, kemarin.

Berikut kutipan selengkap­nya:


18 persen wilayah lainnya bagaimana?
Wilayah Sumatera ada bebera­pa yang sudah masuk musim ke­marau pada Januari dan Februari lain, terutama di Sumatera Utara bagian timur.

Bagaimana di Pulau Jawa?
Diperkirakan Mei mulai musim kemarau. Tapi kema­rau secara meluas di Jawa dan sedikit Bali pada Juni 2015.

Maret ini diperkirakan curah hujan di Jawa Tengah, Jawa Timur, kemudian sedikit Bali itu masih agak tinggi curah hujannya.

Belum bisa dipastikan ka­pan berakhir musim hujan seluruh Indonesia?
Karena Indonesia terdiri dari 342 zona musim (Zom), maka pertanyaan mengenai akhir musim penghujan itu tergantung di lokasi mana.

Dalam ringkasan prakiraan musim kemarau dari 342 Zom, sebanyak 102 Zom mengalami awal musim kemarau pada April di antaranya di Jawa 53 Zom, Nusa Tenggara Barat 16 Zom dan Nusa Tenggara Timur 15 Zom.

Untuk Jakarta misalnya?
Kalau Jakarta itu diperkirakan pada April, Mei, Juni ya. Itu akan memasuki musim kemarau.

Daerah lainnya bagaima­na?
Tepatnya 29,8 persen wilayah Indonesia diperkirakan mulai kemarau pada April. Kemudian 28,9 persen pada Mei, terus pada bulan Juni itu 24,6 persen.

Curah hujan sekarang ini dibandingkan tahun lalu?
Sebetulnya kalau kita bandingkan, curah hujan tahun lalu tentu tergantung wilayah­nya. Karena setiap daerah berbeda-beda.

Kalau banjir tahun ini diband­ingkan dengan tahun lalu?
Hujan di 2015 ini lebih sedikit bila dibandingkan tahun lalu.

Pada musim kemarau nanti, apa ada potensi kebakaran hutan dan merusak tanaman warga?
Biasanya kalau kemarau itu berkorelasi dengan kekeringan, dan kebakaran hutan. Nah ta­hun 1997-1998 kita mengalami kebakaran hutan yang begitu besar, karena El Nino. Fenomena iklim ekstrim yang mengaki­batkan Indonesia mengalami kekeringan.

Nah, kalau El Nino itu mun­cul jadi potensi kekeringan di Indonesia. Itu sangat kering sekali dan mungkin timbul banyakbencana kebakaran hutan.

Tetapi menurut perakiraan BMKG, Elnino di tahun 2015 itu dalam posisi yang normal. Paling tiba sampai pada Juli, Agustus. Kemaraunya normal-normal saja. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA