Bukan hanya mangkir dari panggilan Bareskrim, Denny Indrayana juga melakukan manuver yang mencengangkan dengan mendatangi Istana Negara dan meminta kepastian apakah benar Presiden Joko Widodo meminta agar segala bentuk kriminalisasi dihentikan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla termasuk yang terlihat kaget dan kecewa dengan manuver Denny Indrayana itu. Menurut JK, tindakan Denny itu tidak sportif. JK mendorong Denny Indrayana untuk memenuhi panggilan Bareskrim Mabes Polri itu.
Aktivis prodemokrasi dan antikorupsi Adhie Massardi menduga bisa jadi Denny Indrayana takut berurusan dengan hukum karena pernah menampar seorang sipir penjara Kelas II A Pakanbaru, Riau, tiga tahun lalu, tepatnya tanggal 2 Maret 2012.
Denny sendiri sempat membantah kabar itu menampar sang sipir.
"Tidak benar berita yang mengatakan saya memukuli dan menampar petugas. Masa tampang saya tampang menampar," kata Denny sekitar sebulan setelah kejadian.
Namun pengakuan Denny itu dimentahkan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Sihabudin yang menerima laporan dari petugas LP di lapangan. (Baca:
Dirjen PAS: Yang Nampar Sipir Lapas adalah Denny, Yang Nendang Ajudan Denny).
Adhie Massardi dalam pernyataan singkatnya menduga Denny Indrayana takut masuk bui. Apalagi dalam kasus korupsi.
"Denny Indrayana pernah permalukan dan menempeleng sipir. Sekarang dia ketakutan karena bakal masuk bui urusan korupsi," ujar Adhie Massardi.
[dem]
BERITA TERKAIT: