"Termasuk pemberantasan korupsi," kata Ketua DPP Partai Hanura Patrika S Andi Paturusi (Anggie) kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, Sabtu (24/1).
Hal ini disampaikan Anggie terkait dengan polemik penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto oleh peÂnyidik Polri.
Anggie berharap, masing-masing institusi saling menghormati dan proses penegakan hukum bisa berjalan obyektif.
"Masing-masing penegak hukum menjalankan tupoksinya secara profesional dalam konteks penegakan hukum, dan jangan membentuk opini adanya kriminalisasi, penzholiman dan sebagainya sehingga
du proses of law dapat terjaga dengan baik dalam rangka
equalty before the law," paparnya.
Berikut kutipan selengkapÂnya:Sejumlah pihak menilai sikap Presiden Jokowi normatif dan kurang tegas dalam penangÂkapan Bambang Widjojanto (BW).
Tanggapan Anda?Sudah benar, karena Presiden tidak mungkin intervensi masalah hukum, baik di Polri mauÂpun KPK. Soal tegas, Presiden Jokowi cukup tegas, terbukti tidak memberi pengampunan pada terpidana narkoba.
Ada usulan agar Presiden membentuk Tim 8 yang diisi tokoh profesional, independen, seperti era SBY menuntaskan polemik KPK-Polri. Menurut Anda?Tidak perlu.
Kenapa?Kedua instansi itu sangat memahami benar atau salah tindakannya.
Polri mendapat arus deras kritik dari publik terkait penÂangkapan BW karena tidak ada proses pemanggilan dan tangan diborgol. Ditambah KPK juga tengah gencar-gencarnya melakukan pemberanÂtasan korupsi di internal Polri, ini bagaimana?Ya, memang banyak yang mengÂkritik Polri tapi banyak juga yang mengkritik KPK soal penetapan tersangka Budi Gunawan. Soal diborgol itu saya pikir Standar Operasional Prosedur (SOP) dan tidak perlu dibesar-besarkan.
Banyak kalangan menilai kasus ini ada kaitannya denÂgan penetapan calon tunggal Kapolri Budi Gunawan sebaÂgai tersangka oleh KPK, ini bagaimana?Menurut Wakapolri ini murni kasus hukum. Jangan lagi diÂpolitisir.
Bagaimana dengan pernyataan pimpinan KPK bahwa ada upaya kriminalisasi dengan penangkapan BW ini?Tidak perlu berlebihan, saya meÂmandang setiap institusi mempuÂnyai mekanisme masing-masing. Yang terpenting masing-masing institusi saling menghormati dan mari kita awasi proses penegakan hukum ini bersama-sama agar berjalan obyektif.
Publik lebih percaya KPK ketimbang Polri, ini bagaimaÂna?Itu hak publik, tapi menurut hemat saya menyikapi masalah ini harus proposional.
Apa yang harus dilakukan Polri dan KPK terkait dengan dua kasus yang saat ini tengah ditangani di masing-masing institusi?Masing-masing penegak hukum menjalankan tupoksinya secara profesional dalam konteks penegaÂkan hukum, dan jangan membenÂtuk opini adanya kriminialisasi, penzholiman dan sebagainya, seÂhingga proses
of law dapat terjaga dengan baik dalam rangka
equalty before the law.
Adakah sikap resmi dari Partai Hanura sebagai partai penyokong pemerintah terkait masalah ini?Sikap Hanura mendukung penuh institusi penegak hukum dalam menjalankan tugas dan fungsi kewenangannya masing-masing dalam konteks penegakan hukum, termasuk pemberantasan tindak pidana korupsi. ***