Yang jelas, Guru Besar Universitas Indonesia itu menilai, tuÂrunnya harga minyak dunia akibat 'perang' antara Amerika Serikat (AS) dengan negara-negara pengÂhasil minyak di Timur Tengah.
"Gara-gara harga minyak dunia itu turun, maka sudah sewajarnya harga BBM (bahan bakar minyak) di Indonesia juga turun," ujar Dorodjatun Kuntjoro Jakti kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, Kamis, (22/1).
Menurut Dorodjatun, kalau menerapkan harga pasar, maka harga BBM itu mengikuti harga minyak dunia. Sejak enam bulan lalu, harga minyak mentah terus turun. Ini terjadi karena perebutan pasar. AS saat ini terus meninÂgkatkan produksi minyaknya melalui revolusi teknologinya. Jika negara-negara OPEC mengurangi produksinya untuk menjaga harga minyak dunia, maka AS akan masuk di pasar internasional dengan memasarkan minyak hasil produksinya dengan harga yang lebih murah.
"Kalau harga internasional turun, harga BBM di Indonesia juga harus turun. Tapi kalau naik, ya naik lagi. Itu normal di seluruh dunia," paparnya.
Berikut kutipan selengkapÂnya:Bagaimana APBN dengan kondisi seperti ini?Memakai sistem itu, tentu menyisakan dana di APBN. Ini bisa dipakai untuk membangun sekolah, rumah sakit, jalan dan sebagainya. Seharusnya dari duÂlu BBM mengikuti harga pasar seperti itu. Kalau harga dunia naik, ya otomatis naik juga. Kalau turun, ya turun. Jadi harus siapkan jaringan sisialnya.
Caranya bagaimana?Kalau buat saya, jaringan pengaman sosial itu harus perÂmanen. Misalnya, memberikan dana kepada yang memang membutuhkan secara langsung.
Harga BBM sudah turun tapi ongkos transportasi dan harga sembako belum turun, ini bagaimana?Kan harus ada waktu ya. Dalam ekonomi itu semua pakai ruÂmus kumulatif. Tidak ada yang namanya gebrakan. Selalu ada awalnya, kadang-kadang lambat kadang-kadang cepat. Seperti pohonlah tumbuhnya. Jadi ini kan baru kurang dari satu minggu, ngÂgak bisalah langsung turunnya.
Soal pembangunan infrastruktur, bagaimana?Bagi pembangunan infrastrukÂtur yang terpenting jangan terÂpetak di daerah-daerah yang sudah maju. Pemerintah harus menguÂtamankan yang daerah-daerah di luar Jawa. Saya kita itu.
Kalau harga minyak dunia melambung tinggi, berarti pemerintah menaikkan harÂga BBM, bukankah ini berÂdampak inflasi? Bisa saja menaikkan harga BMM tanpa ada risiko terhadap dampak inflasi yang tinggi. Bahkan tidak menutup kemungÂkinan inflasi malah turun.
Berdasarkan pengalaman saat menjadi Menko Perekonomian di era pemerintahan Megawati, langkah yang tempuh sebelum menaikkan harga BBMi dengan menaikkan harga pembelian petani (HPP).
Inflasi kala itu tidak melamÂbung, meski harga BBM naik dua kali di tahun yang sama.
Kenapa bisa begitu?Ketika HPP beras dinaikkan, petani lebih terpicu untuk menanam padi, sehingÂga ketika harga BBM subÂsidi dinaikkan, bisa diimÂbangi dengan surplus beras.Waktu itu harga gabah naik dua kali lipat. Saat harga BBM diÂnaikkan, pas panen dan surplus. Jadi kalau ekonomi meningkat, naikkan harga BBM juga tidak masalah.
Apa harga pangan pendorong utama inflasi?Pendorong utama inflasi adalah harga pangan yang cenderung tinggi. Saat pangan bisa dijaga dan kebutuhannya bisa dipenuhi, maka inflasi juga akan terkendali meski ada pemicu dari kebijakan harga yang diatur pemerintah. Namun tentu tidak hanya sebaÂtas pada beras, juga komoditas pangan lainnya. ***