Selain tujuh nama itu, ketum Golkar
incumbent, Aburizal BaÂkrie atau Ical, juga akan ikut bertarung lagi, meski baÂnyak suara di markas beringin yang menginginkan agar Ical tiÂdak mencalonkan lagi.
Beberapa waktu lalu, tujuh peÂnanÂtang Ical sudah menyatuÂkan sikap akan pentingnya regeneraÂsi di tuÂbuh Golkar. Kendati deÂmiÂÂÂkian, mereka siap jika nanti harus tetap melawan Ical, asal perÂtaÂrungan dilakukan secara
fair, tiÂdak ada teÂkan-menekan dan anÂcam-meÂngÂancam ke peÂmilik suara.
Sikap seperti ini juga yang diÂharapkan Agus Gumiwang KarÂtasasmita. Politisi muda Golkar yang pernah menjadi Wakil KeÂtua Komisi I DPR ini berharap, MuÂnas Golkar memilih pemimÂpin baru Golkar yang mampu memÂbawa kebangkitan Golkar.
KaÂrena saat ini Golkar di bawah kepemimpinan Pak Ical sedang terpuruk,†kata Agus yang dipecat Ical Cs karena menduÂkung Jokowi-JK di Pilpres lalu.
Berikut kuÂtipan selengkapnya.
Agung Laksono beberapa waktu lalu menyebut ada aroÂma curang†yang dilakukan DPP Golkar untuk memulusÂkan Ical menjadi ketum lagi di munas. Pendapat Anda?Saya cenderung berpendapat sama dengan Pak Agung. Ini kita lihat secara jelas dalam forum Rapimnas di Yogyakarta, dimana Pak Ical Cs tidak berupaya memÂpertahankan keputusan Rapat Pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan Munas Golkar digeÂlar Januari 2015. Bahkan terlihat ada rekaÂyasa melalui DPD ProvinÂsi untuk membatalÂkan Munas.
Rapimnas Golkar di YogyaÂkarta kemarin apa berjalan sesuai harapan?Tidak sesuai harapan, terlihat dari tidak adanya upaya Pak Ical dkk untuk mempertahankan keÂputusan Rapat Pleno terkait MuÂnas. Selain itu, upaya untuk mensÂÂtrukturkan KMP (Koalisi Merah Putih) sampai tingkat Kabupaten/Kota akan merugikan beberapa daerah. Konsep kami adalah Partai Golkar akan kami bawa untuk mendukung Jokowi-JK, dan untuk tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota, kami serahkan kepada ‘kearifan lokal’. FleksiÂbiÂlitas kami serahkan kepaÂda daeÂrah masing-masing.
Sampai tadi malam, RapimÂnas Golkar sepertinya akan menetapkan Munas Golkar akhir bulan ini. Apa Anda siap?Kalau memang Munas digelar akhir November ini, walaupun keputusan itu penuh denga misteri dan terkesan akal-akalan, tentu harus siap.
Ada usulan, untuk melawan Ical, anda dan kandidat lain harus bersatu. Apa mungkin?Bisa saja dan sangat baik kaÂlau kami bertujuh bisa bersatu. Ini sekarang sedang dirumuskan. PeÂnyatuan ini semata-mata kaÂrena kami punya pandangan yang sama tentang Partai Golkar, buÂkan karena alasan lainnya.
Ical ngotot mau maju lagi. Sebenarnya pantasÂkah Ical maju? Kalau saya tanya ke daerah, mereka menjawab bahwa kepeÂmimpinan Pak Ical adalah keÂpeÂmimpinan paling jelek dalam sejarah Partai Golkar. Dan oleh sebab itu, tidak bisa dilanjutkan dan saya cenderung setuju.
Kenapa kepemimpinan Ical dinilai buruk?Di mata saya, DPP Golkar di bawah kepemimpinan Pak Ical banyak sekali kegagalan, manaÂjemen Golkar juga buruk. Banyak terjadi pelanggaran aturan partai, termasuk partai banyak digunaÂkan untuk keÂpentingan pribadi.
Apa ada hal lainnya?Pencapaian Golkar dalam Pemilu 9 April 2014 di bawah kepemimpinan Pak Ical meruÂpakan hasil terburuk sepanjang sejarah partai, Golkar hanya sanggup meloloskan 91 kaderÂnya ke DPR. Bandingkan deÂngan pencapaian Golkar pada Pileg 2009 di saat dipimpin Pak Jusuf Kalla yang berhasil meÂnganÂtarkan 100 kader lebih menjadi anggota DPR, padahal saat itu ada 38 parpol peserta pemilu.
Anda sudah menyiapkan strategi melawan Ical nanti?Strategi utamanya, kami tidak akan bosen-bosennya mengetuk hati pemilik suara.
Anda telah keliling sampaiÂkan visi misi ke daerah-daerah, bagaimana responsnya?Saya mendapat kesan sangat positif. Dan respons daerah terÂhaÂdap pemikiran kami meÂngenai perubahan dan kontiÂnuitas, dan program umum yang kami taÂwarkan, juga ditanggapi positif.
Dukungan atas pencalonan Anda seperti apa?Saya adalah caÂlon terakÂhir yang memutuskan maju.
AlÂhamdullilah dalam wakÂtu hanya 2 bulan, secara marathon dan inÂtensif, kami bisa mengumÂpulkan surat dukungan dari 40 persenan peÂmilik suara.
Saat bertemu dengan kader-kader di daerah, seperti apa suara dan aspirasinya kepada ketum baru?Saya mendapat kesan yang saÂngat kuat bahwa teman-teman daeÂrah juga menginginkan adaÂnya peÂrubahan mendasar terhaÂdap peÂngeÂÂlolaan partai ke deÂpan, agar Partai Golkar bisa menÂdaÂpat temÂpat di hati kaÂdernya dan juga publik.
Anda mengusung ‘perubahÂan dan‘ kontinuitas’’dalam visi misi sebagai calon ketum, bisa dijelaskan lebih rinci?Diperlukan perubahan karena kita melihat ada fenomena dan gejala yang harus diperbaiki. Contohnya terhadap pengeloÂlaan partai.
Kami juga akan mengubah
tagline Suara Golkar Suara RakÂyat, menjadi Suara Rakyat Suara Golkar. Berkaitan dengan KonÂtinuitas, kita akan meÂngamÂbil inÂtisari yang baik-baik dari peÂngaÂÂlaman kepemimpinan era seÂbelumnya untuk kembali diteÂrapÂÂkan pada kepemimpinan kami.
Bagaimana daerah meresÂpons dua isu yang anda usung itu?
Sangat positif. ***
BERITA TERKAIT: