â€Itu tafsir yang salah. Setahu saÂya, beliau (Maimoen Zubair) tiÂdak seperti itu dalam mengÂambil keputusan. Jadi ada hal yang perÂlu diluruskan,’’ kata Suryadharma Ali, di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, Ketua Umum PPP hasil Muktamar SuraÂbaya, Romahurmuziy telah mengumumkan bergabung deÂngan KIH untuk mendukung peÂmerintah Jokowi-JK.
Kemudian Presiden Jokowi sudah sepakat bersama partainya, PDI Perjuangan akan menerima PPP masuk dalam kabinet. NaÂmun, masalah posisi menteri yang diinginkan partai tersebut beÂlum dibahas lebih lanjut.
Menurut politikus PDIP, Aria Bima, semua itu bergantung pada keÂputusan Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zubair yang akrab disapa Mbah Mun.
â€Posisinya belum, masih meÂnunggu Mbah Mun,†kata Aria di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Suryadharma Ali selanjutnya mengatakan, dukungan resmi PPP ke Prabowo Subianto meruÂpaÂkan produk Rapimnas, sehingÂga perubahan itu tidak bisa diÂubah ketua umum.
â€Untuk mengubah hasil terÂseÂbut maka harus melalui RapimÂnas atau rapat yang tingkatnya di atas Rapimnas. Tidak bisa diubah oleh omongan pribadi dari peÂtingÂgi PPP,’’ paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;Bukankah itu diputuskan daÂlam Muktamar di SuraÂbaÂya?Perubahan koalisi tidak bisa diÂubah oleh ketua umum, apalagi keÂtua umum palsu. Saya juga tiÂdak bisa asal menyatakan PPP pinÂdah koalisi. Itu harus melalui forum yang sah. Mekanismenya tidak bisa melalui rapat harian. Strata hukumnya terlalu rendah. Koalisi bisa diubah oleh RaÂpimÂnas, Mukernas atau Muktamar.
Apa sudah ada permintaan dari Jokowi mengenai menteri ?Setahu saja belum ada. Pak JoÂkowi belum meminta kepada saya. Lagipula itu kan hak preÂroÂgatif Presiden, sehingga boleh menunjuk siapa saja menjadi memÂbantunya di kabinet. BahÂkan, jika sudah memastikan orangÂnya. Beliau tidak perlu meÂminÂta izin dari ketua umum partai.
Apa Anda ada komunikasi deÂngan Jokowi?Saya sering melakukan koÂmuÂniÂkasi melalui telepon dengan beliau. Seingat saya dua sampai tiga kali. Itu berlangsung sebelum Muktamar PPP di Surabaya. KoÂmunikasi hanya sebatas itu saja. TiÂdak ada pertemuan secara langÂsung di antara kami.
Apa saja yang dibicarakan?Nanti saja akan saya jelaskan. Yang jelas, saya tidak memÂbiÂcaÂraÂkan posisi menteri di kabinet peÂmerintahan Pak Jokowi.
Kubu Romahurmuziy sudah mendaftarkan struktur PPP ke KeÂmenkumham, ini bagaiÂmaÂna?Kalau dari sisi kelembagaan boÂleh-boleh saja. Tidak ada maÂsaÂlah. Tapi saya yakin KemenÂkumham tidak akan menerima. KaÂrena ada keputusan MenkumÂham yang menyatakan, untuk peÂnyelenggaraan Muktamar atau peÂrubahan kepengurusan tidak daÂlam kondisi konflik dari kedua belah pihak. Yaitu pihak saya dan piÂhak Romy (Romahurmuziy) haÂrus islah. Jadi. Kalau KeÂmenÂkumham meresmikan Romy seÂbaÂgai ketua umum dan penguÂrusÂnya. Itu aneh bin ajaib.
Apa yang Anda lakukan?Kami sudah mengirimkan surat kepada Kemenkumham perihal pemberitahuan tentang tidak sahÂnya Muktamar PPP di Surabaya, dan permohonan penolakan terÂhadap pendaftaran dan pengeÂsahÂan hasil Muktamar VII itu. Kami berharap Kemenkumham bisa meÂngabulkan permohonan kaÂmi. ***
BERITA TERKAIT: