WAWANCARA

Julian Aldrin Pasha: Wajar SBY Terharu, Banyak Kenangan Selama 10 Tahun Di Istana Negara

Selasa, 21 Oktober 2014, 09:37 WIB
Julian Aldrin Pasha: Wajar SBY Terharu, Banyak Kenangan Selama 10 Tahun Di Istana Negara
Julian Aldrin Pasha
rmol news logo Bekas Presiden SBY merasa terharu meninggalkan Istana Negara yang sudah ditempati selama 10 tahun.

’’Selama menjabat sebagai Pre­siden, ada banyak kenangan yang ditinggalkan Pak SBY,’’ kata bekas Juru Bicara Presiden Ke 6 Indonesia Susilo Bambang Yu­dhoyono, Julian Aldrin Pasha, ke­pada Rakyat Merdeka, ke­marin.

Presiden SBY, lanjutnya,  orang yang berjiwa besar dan ne­garawan. Hanya saja, sebagai ma­nusia biasa, hal yang wajar jika ada rasa haru. Makanya saat me­ninggalkan Istana kemarin, SBY merasa terharu dan menangis.

’’Selama menjadi Presiden 10 tahun, tentu memberi kesan men­dalam terhadap sisi emosional,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Bagaimana sebenarnya res­pons SBY saat serah terima jabatan kepada jokowi?
Rangkaian acara serah terima jabatan Presiden (Jokowi) sudah di­rencanakan dari awal dan ini­siatif dari SBY. Tujuannya untuk memberikan tradisi baru kepe­mimpinan politik di Indonesia.

Sebelum lengser, apa SBY bertemu dengan orang-orang di dalam Istana?

Ya. Sebelum menerima Pak Jo­kowi di Istana Presiden. Saya me­lihat suasana yang mengha­rukan ketika beliau menandata­ngani pemberhentian menteri. Keber­samaan yang dibangun selama 10 tahun di Istana Nega­ra harus berakhir.

Pengguna media sosial ramai mengucapkan terima kasih kepada SBY, bagaimana res­ponsnya?
Sudah kami sampaikan ke­pa­da Pak SBY. Beliau tidak men­duga bahwa akan ada hal se­ma­cam itu. Ada rasa senang dan haru me­nyelimuti perasaan Pak SBY. Be­liau apresiasi sikap para netizen atau para pengguna me­dia sosial yang terus aktif me­ngucap­kan te­rima kasih SBY.

Beliau mengu­capkan banyak terima kasih banyak atas ucapan tersebut. Selain itu, Pak SBY ber­­harap bisa terus mendekat­kan diri kepada rakyat. Bisa berbuat kebaikan terhadap bangsa dan negara.

Oh ya, setelah tidak lagi menjabat, apa kegiatan Anda?
Saya aktif kembali di dunia pen­didikan. Saya akan mengajar di Universitas Indonesia (UI).

Apa saja persiapannya?
Tidak ada persiapan khusus. Hanya mempersiapkan materi-materi yang akan saja diberikan ke­pada mahasiswa. Menjadi do­sen sudah habitat saya. Sebelum menjadi juru bicara, saya sudah mengajar di UI, sehingga  tidak akan mengalami kesulitan.

Kapan kembali ke kampus?
Sebetulnya saya sudah bisa mengajar kembali pada ajaran se­mester baru yang sekarang su­dah mulai. Tapi kan berben­turan de­ngan tugas saya di Is­tana Ne­gara sampai 20 Oktober 2014 (kema­rin). Untuk itu, saya su­dah me­nyampaikan ke pihak rek­­torat meminta ke­long­garan wak­tu. Kemungkinan awal No­vem­ber saya sudah bisa meng­ajar. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA