“Saya pernah menyarankan peÂrampingan kabinet. Tapi, kalau presiden terpilih dan wakilnya meÂÂnilai komposisi itu paling efekÂtif dan efisien dalam menÂjaÂlanÂkan tugas, ya kita ikuti saja. MeÂreka kan memegang mandat rakÂyat,†kata Sabam Sirait kepaÂda
Rakyat Merdeka.
Seperti diketahui, Jokowi memÂpertahankan jumlah kemenÂterian seperti pemerintahan SBY saat ini, yakni 34. Sebanyak 16 keÂmenterian akan dipimpin kaÂder partai politik dan 18 kemenÂterian dari profesional murni.
“Angka 34 (kementerian) itu bukan angka mati. Jika dalam proÂses ada kementerian yang tak mendukung, tak efisien, bisa saja ditiadakan,†kata Jokowi.
Sabam Sirait selanjutnya berÂharap, kabinet Jokowi itu diÂumumÂkan ke publik sebelum 20 Oktober 2014 agar rakyat ikut mengawasi
track record calon pemimpinnya.
“Sesuai janji kampanye, menÂteri-menteri Jokowi harus profeÂsional dan mau diawasi rakyat. MaÂkanya, nama-namanya perlu diumumkan agar bisa dievaluasi sebelum pelantikan. Kalau tak mau diawasi, jangan diangkat jadi menteri,†papar anggota DeÂwan Pertimbangan PDI PerÂjuangan itu.
Berikut kutipan selengkapnya:Ada yang menilai Jokowi tak konsisten karena tidak mereaÂlisasikan wacana perampingan kabinet, tanggaÂpan Anda?Saya juga ikut menyuarakan dan mendukung agenda tersebut. Saya menolak wakil menteri dan menko dimasukkan dalam kabiÂnet JokoÂwi-JK. Tapi, kalau mereÂka meniÂlai komposisi itu paling efektif dan efisien, ya kita ikuti saja. Yang penÂting, para menÂterinya bisa diÂfungsikan secara maksimal.
Komposisi itu tak maÂsalah?Sejauh nama-nama menteri yang mereka pilih belum diÂumumkan, saya belum bisa berÂkomentar panjang.
Jokowi-JK memasukÂkan posisi menko, komentar Anda?Seperti yang saya sampaikan tadi, para menteri Jokowi harus bisa bekerja maksimal. Jika tetap mempertahankan posisi tersebut, para menkonya harus diÂfungsiÂkan maksimal, sehingÂga presiÂden bisa ngurus IndoÂnesia secara keseluÂruhan. Jangan sampai menÂko hanya jadi pajangan saja.
Wakil menteri hanya untuk Kementerian Luar Negeri, sedangÂkan yang lain dihapus. Apa Anda setuju?Saya berpendapat, Jokowi-JK tidak perlu menggunakan wakil menteri, termasuk wakil menteri luar negeri. Jika mereka merasa beban tugas suatu kementerian terlalu besar, cukup menambah dirjen-nya saja.
Jika keputusan itu tidak diÂubah, saya meminta Jokowi-JK menjeÂlaskan kepada publik tenÂtang keÂberadaan jabatan terseÂbut. ApaÂkah wakil menteri puÂnya hak suaÂra dalam sidang kabinet. Apa beÂban tugas yang harus dibagi deÂngan menterinya. JaÂngan sampai menimbulkan kesan bagi-bagi kekuasaan. Ini perlu dihindari saat pembentukan kabinet.
Soal kriteria menteri Jokowi, apa saran Anda?Sudah banyak pihak yang meÂnyampaikan soal kriteria. Saya menggarisbawahi, poin-poin utaÂmanya adalah bersih, jujur dan mau bekerja untuk kepentingan bangsa. Kalau tidak memenuhi tiga poin itu, ya jangan dipilih. Jangan membuat rakyat kecewa.
Apakah kedekatan para calon menteri dengan pihak asing tidak perlu dijadikan pertimbangan?Tidak boleh ada pesuruh atau agen asing menjadi menteri di reÂpublik ini. Untuk itu, Jokowi harus meÂneÂlusuri ideologi dan keberÂpihakan para calon pemÂbantunya seÂbeÂlum mereka menÂduduki jaÂbatan tersebut.
Jokowi bilang tujuh kemenÂteÂrian diisi oleh kalangÂan proÂfesional murni, bukan profesioÂnal asal parpol. Ini bagaimana?Kenapa sih parpol hanya diliÂhat dosanya saja. Parpol juga berÂjasa dalam menjaga perjalanan demokrasi republik ini. Saya berÂharap, Jokowi tidak terjebak daÂlam perangkap atau pendapat yang menilai bahwa parpol itu tidak jujur, tidak suka bekerja keras. Itu tidak benar.
Ada oknum parpol yang tidak juÂjur harus kita akui. Tapi, ada juÂga oknum non parpol yang berÂsiÂkap demikian. Masih banyak orang parpol yang berjuang untuk kepenÂtingan bangsa dan negara. Kalau ada oknum parpol yang meÂramÂpok, ya kita penjarakan. JangÂan membuat kesan bahwa semua kaÂder parpol tidak bisa bersikap dan bekerja secara profesional. ***
BERITA TERKAIT: