Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WIKILEAKS

Inilah Wawancara Naif Adhie Massardi tentang Suap BI yang Libatkan SBY dan Mega

Sabtu, 02 Agustus 2014, 02:42 WIB
Inilah Wawancara Naif Adhie Massardi tentang Suap BI yang Libatkan SBY dan Mega
SBY-Mega
Pengantar: Aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi berusaha untuk menjelaskan dengan bahasa sederhana keributan yang terjadi setelah WikiLeaks dokumen pengadilan Australia yang menyebut nama SBY dan Megawati Soekarnoputri.

Mantan jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid itu membuat seri tanya-jawab yang diberinya nama “wawancara naif”.

Berikut petikannya:

Sebagai tokoh Gerakan Indonesia Bersih, bagaimana tanggapan Bang Adhie tentang WikiLeaks?

Julian Assenge dkk di WikiLeaks adalah intelektual berintegritas yang memperjuangkan nilai-nilai baru. Untuk itu mereka pertaruhkan nyawanya. Beda banget dengan kebanyakan intelektual kita.

Jadi soal SBY dan Mega itu akurat?

Itu dokumen milik Pengadilan Australia yang sudah diakui kebenarannya. Tapi semua dokumen rahasia negara-negara yang dibuka WikiLeaks memang nggak ada yang bantah.

Tapi Australia bilang yang disebut di dalam dokumen itu tidak terlibat.

Pengadilan suap cetak masih berjalan. Bagaimana mungkin sudah bisa dinyatakan tidak terlibat? Makanya, untuk membersihkan nama mereka ya harus lewat pengadilan di sana.

Tapi itu kan kejadian 1999. Mega dan SBY belum presiden. Lagian otoritas cetak uang kan ada di BI.

Kan pengadilannya masih proses, Bos. Makelar bisnis cetak uang Radius Christanto sudah ditahan di sana. Ditangkap polisi Aussie di Singapura Juni 2012. Dari penyelidikan proses suap terjadi dari 1999 sampai 2006. Kan lazim terjadi di negeri kita, yang disuap tidak selalu pejabatnya. Elite politik yang tidak nyambung dengan kasus tapi punya akses sering juga jadi target suap.

Ingat, zaman Gus Dur dulu Suwondo kan bukan siapa-siapa. Tapi dia aktor utama skandal Buloggate Rp 35 M, kan? Anas Urbaningrum bukan Menpora, tapidia tokoh korupsi Hambalang. Ahmad Fathonah apalagi. Bukan Mentan yang bisa atur kuota daging sapi. Tetapi kan mereka urusan dengan KPK.

Jadi, bukan mustahil nama-nama WNI dalam dokumen itu nanti jadi tersangka?

Ingat, WNI yang disebut itu bukan tokoh yang steril dari isu korupsi! Tapi sabarlah. Tunggu proses. Dengar cerita Radius Christanto. Dia kayaknya yang bagi-bagi duit kepada para petinggi RI, baik di BI maupun di pemerintahan.

Bagaimana seharusnya KPK menyikapi ini?

Saya tidak tahu cara kerja KPK. Tapi MACC (semacam KPK di Malaysia), sejak 2009 ketika isu suap ini mencuat, sudah bergerak. Sekarang mereka sudah masuk. Saya tidak tahu apa yang ditunggu KPK. [***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA