Ajakan tersebut disampaikan ekonom senior DR. Rizal Ramli dalam perbincangan dengan redaksi Minggu siang (27/7).
Rizal Ramli mengatakan, tidak dapat dipungkiri, kompetisi politik yang terjadi begitu keras dan meninggalkan bekas di hati pendukung masing-masing pasangan. Namun demikian, harus diingat bahwa ada saatnya bangsa Indonesia harus menyatukan semua potensi untuk bergerak maju dan menjadi bangsa terpandang di dunia.
"Memang tidak mudah, setelah melewati pilpres paling seru, paling heboh, bangsa kita terbelah dalam dua kubu yang sangat militan dan berseberangan,†ujar mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan ini.
Menurut Rizal Ramli yang juga anggota Panel Ali PBB, Hari Raya Idul Fitri adalah hari suci untuk saling memaafkan.
“Inilah waktunya untuk saling merangkul, berjabat tangan untuk saling memaafkan. Inilah waktunya untuk penyembuhan bangsa kita, sehingga apapun masalahnya kita bisa selesaikan dengan damai dalam bingkai kesatuan bangsa,†demikian Rizal Ramli.
Rizal juga mengatakan, sebelum sidang perdana gugatan hasil pilpres digelar Mahkamah Konstitusi (MK), dirinya akan menggelar
open house dan mengundang semua sahabat-sahabatnya yang dalam beberapa bulan terakhir terpaksa berseberangan karena berbeda jagoan. Dia berharap pertemuan itu dapat meneduhkan suasana persaingan.
[dem]
Kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung untuk memperebutkan kursi RI-1 dan RI-2 diajak menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan saling memaafkan secara tulus. 
